Menebak Level Indeks Bursa Akhir 2010
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga hari terakhir berhasil ditutup menguat, meski sudah mendekati hari terakhir perdagangan saham 2010, hari ini, Kamis 30 Desember 2010.
Namun, apakah pada perdagangan tutup tahun hari ini indeks masih berpeluang menguat seperti pada hari terakhir transaksi 2008 dan 2009? Berikut, penuturan para analis dalam prediksinya.
Seperti diketahui, pada transaksi terakhir tahun lalu atau 30 Desember 2009, IHSG ditutup menguat 15,36 poin atau 0,60 persen ke level 2.534,36. Sedangkan di hari terakhir perdagangan 30 Desember 2008, indeks menguat 14,52 poin (1,08 persen) di posisi 1.355,41.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia berpendapat, peluang IHSG ditutup positif di hari terakhir tahun ini cukup besar. Sebab, aksi beli pelaku pasar terhadap sejumlah saham di bursa diprediksi tetap tinggi.
"Terutama, pada saham-saham blue chips (unggulan) yang memiliki fundamental menjanjikan dan rencana aksi korporasi," tuturnya kepada VIVAnews.com di Jakarta.
Saham-saham tersebut, menurut dia, antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Selain itu, Tomi, panggilan akrab Satrio Utomo menambahkan, biasanya di hari terakhir akan ada saham-saham yang mengalami window dressing atau cenderung naik hingga akhir tahun.
"Bahkan, harga minyak yang bisa menembus US$100-105 per barel yang akan diikuti harga komoditas turut memberikan sentimen positif ke bursa," ujarnya.
Dia memperkirakan, IHSG berakhir menguat di akhir transaksi 2010 dan berpotensi menembus level 3.700. Sebab, bursa regional Asia yang positif dan harga minyak mentah dunia yang cenderung naik bisa menjadi pemicunya.
"Namun, kalau untuk menembus rekor tertinggi yang pernah dicapai indeks tahun ini di level 3.777 agak susah ya. Bahkan, untuk mencapai level 3.750," tutur Tomi.
Pada transaksi kemarin, Rabu 29 Desember 2010, IHSG ditutup naik 39,22 (1,07 persen) ke level 3.699,22.
Sementara itu, Pardomuan Sihombing, kepala riset PT Recapital Securities berpendapat, indeks diperkirakan bergerak mendatar (mixed) karena window dressing sudah terealisasi dan kalau pun terjadi kenaikan relatif terbatas.
"Sebab, tetap diwaspadai adanya aksi profit taking (ambil untung) investor di akhir tahun," ujarnya.
Dia memperkirakan IHSG pada hari ini bergerak pada kisaran batas bawah (support) di posisi 3.670 dan batas atas (resistance) pada level 3.723. (art)