Medco Berharap Cemas, Akuisisi Malah Batal
VIVAnews - PT Pertamina (Persero), perusahaan migas terbesar Indonesia membatalkan rencana mengakuisisi secara tidak langsung 27,9 persen saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Keputusan pembatalan transaksi itu ditetapkan pada 30 November 2010, batas akhir masa periode eksklusif bagi Pertamina untuk mengevaluasi pembelian saham Encore International Limited. Encore dikendalikan oleh keluarga Arifin Panigoro.
Lantas, bagaimana pihak MedcoEnergi menanggapi batalnya aksi korporasi tersebut?
Menurut Sekretaris Perusahaan MEDC Sisca Alimin, perseroan baru mendengar kabar tersebut hari ini dan akan memberitahukan hal itu kepada pihak Encore dan pemegang saham, serta menanti jawaban keduanya.
"Kami sejak kemarin sudah menanti dengan harap-harap cemas, ternyata hari ini ada keputusannya. Untuk itu, kami akan sampaikan ke Encore dan pemegang saham sambil menunggu jawaban," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 1 Desember 2010.
Dia mengakui, pihaknya tidak terlalu mempersalahkan batalnya rencana pembelian oleh pihak Pertamina, karena sebagai pihak yang akan dipinang sifatnya hanya bisa menanti dan menunggu.
Namun, ketika ditanya, apakah ada pihak lain selain Pertamina yang turut menjajaki rencana akuisisi, Sisca hanya mengaku hal itu menjadi kewenangan pemegang saham. "Kami tidak tahu ya, coba tanya ke pemegang saham," tuturnya.
Hilmi Panigoro, pengendali sekaligus Komisaris Utama MedcoEnergi tidak bisa dimintai tanggapannya. Ponsel adik Arifin Panigoro tersebut tidak diangkat kendati dihubungi berulang kali.
Keluarga Arifin Panigoro mengendalikan Medco melalui Encore Energy. Komposisi pemilik Encore Energy adalah 60,6 persen dipegang oleh Encore International (Keluarga Arifin) dan 39,4 persen oleh Mitsubishi. Jadi secara tidak langsung, saham Medco Energi dimiliki oleh Encore International sebanyak 30,7 persen dan Mitsubishi sebesar 20 persen.
Nah, Pertamina membeli saham Encore International sebanyak 55 persen, sisanya 5,6 persen masih dipegang keluarga Arifin.
Dengan demikian, seperti banyak diberitakan sebelumnya, secara tidak langsung Pertamina akan menjadi pengendali 27,9 persen saham Medco Energi. Komposisi pemilik lainnya adalah Pemilik lainnya adalah Keluarga Panigoro 3 persen, treasury stock 11,7 persen, serta pemegang saham publik 37,6 persen.
Namun, seperti diketahui, Pertamina dalam keterangannya mengaku di akhir periode eksklusif yang jatuh pada 30 November 2010, kedua pihak telah bersepakat untuk tidak melakukan transaksi. Dengan demikian, transaksi otomatis batal. (hs)