Analis: Hari Ini, Jauhi Saham Otomotif & Bank

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 13 Desember 2010

Analis: Hari Ini, Jauhi Saham Otomotif & Bank

VIVAnews - Ditutup pada level Rp 3.741, Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Analis Universal Broker Satrio Utomo menilai pergerakan saham negatif ini disebabkan oleh isu pembatasan bahan bakar minyak, serta  inflasi yang diperkirakan meleset dari target.

"Saham perbankan akan mengalami koreksi," kata di ketika dihubungi Jakarta 13 Desember 2010.

Seperti diketahui pemerintah akan mengajukan proposal larangan penggunaan premium bagi mobil pribadi atau pelat hitam mulai 1 Januari 2011. Jika disetujui DPR, larangan ini baru akan berlaku bagi daerah Jabodetabek. Dua opsi yang diajukan pemerintah adalah larangan bagi semua mobil pribadi atau bagi mobil pribadi keluaran 2005 ke atas.

Satro mengatakan isu pembatasan BBM menyebabkan tekanan jual pada saham perbankan dan saham otomotif. "Saham perbankan dan otomotif mengalami tekanan jual pada penutupan perdagangan Jumat kemarin," kata Satrio. Saham PT Bank Central Asia Tbk ditutup merah 0,758 persen pada harga Rp 6.550 dari pembukaan perdagangan Rp 6.500.

Dia mengacu pada perdagangan saham PT Astra Internasional Indonesia Tbk (ASII) yang mengalami tekanan jual hingga menyentuh Rp 53.900. Saham ASII ditutup turun 1,192 persen dari pembukaan Rp 54.250.

"Orang khawatir untuk membeli mobil baru, karena adanya pembatasan BBM untuk mobil di atas tahun 2005, mereka akan menunda pembelian mobil," jelas Satrio.

Meski begitu IHSG hari ini masih berpeluang naik. Dia mengatakan jika perdagangan hari ini dapat mengerek IHSG ke rekor lama Rp 3.777. Indeks memiliki kesempatan bergerak di level Rp 3850. "Tapi ini tergantung sentimen dalam negeri, jika isu pembatasan BBM berlanjut maka saham berpeluang bergerak di level Rp 3.650 sampai Rp 3.700," jelas dia.

Satrio mengatakan saham batubara dan Crude Palm Oil masih menjadi faktor pendorong perdagangan. "Harga batubara New Castle kemarin naik dan CPO di Rotterdam juga naik, saham komoditas bisa menjadi driver," jelas dia.

Ia juga menyebut saham consumer goods seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak usahanya PT Indofood CBP Tbk juga layak sebagai pilihan saham hari ini. "Meski kemarin sempat tertekan jual tapi saham ini masih ok," kata Satrio.

Kerja di rumah

Popular Posts