2011, Modal Asing Pergi dari Indonesia?

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 29 Desember 2010

2011, Modal Asing Pergi dari Indonesia?

VIVAnew - Pasar modal Indonesia berpeluang menghadapi pembalikan arus dana asing atau capital reversal pada kuartal II tahun depan (2011). Kondisi itu berdasarkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan Bank Sentral Amerika yang meningkatkan suku bunga acuannya.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengingatkan situasi yang terjadi pada 2008. Pada dua tahun lalu, dana asing yang keluar sebesar US$8 miliar. "Baru enam bulan kemudian, dana asing kembali ke Indonesia," kata dia Jakarta, Selasa 28 Desember 2010.

Tahun depan, Lana menekankan potensi perginya dana asing bisa terjadi. Bahkan, dia memperkirakan sekitar US$10 miliar modal asing cabut dari Indonesia menyusul rencana Amerika menaikkan suku bunga. "Jika itu terjadi, rupiah bisa tertekan ke level Rp9.800 per dolar AS."

Seberapa besar risiko pembalikan arus dana asing itu, Lana mengakui, tergantung pada kekuatan fundamental ekonomi Indonesia. Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia mencakup tingkat suku bunga acuan, inflasi, dan rasio utang terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).

Lana optimistis, di 2011 pertumbuhan ekonomi berkisar 6,4-6,6 persen. Hal itu didorong basis konsumsi masyarakat Indonesia yang memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 64 persen.

Selain itu, faktor penahan pembalikan dana ini berupa peningkatan peringkat terhadap resiko utang Indonesia. "Jika rating agency meningkat, dana asing masih akan bertahan di Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Technical Analyst Samuel Sekuritas Alfatih mengatakan pembalikan arus modal asing juga tidak perlu dikhawatirkan karena investor domestik masih memiliki basis kuat.

"Dana pensiun Indonesia belum memasukkan dananya, dengan ekspektasi 10 persen dari dana pensiun akan dialokasikan masuk ke portofolio equity," kata dia.

Lana menambahkan, Bank Indonesia juga akan terus menambah cadangan devisanya hingga US$100 miliar. "Sehingga, kontribusi asing bisa ditekan dan ditolong ekspor kita yang masih tinggi," tuturnya.

Kerja di rumah

Popular Posts