2011, Indonesia Raih Peringkat Investasi?
VIVAnews - Indonesia diperkirakan akan mendapatkan peringkat investasi (investment grade) di tahun depan (2011) yang diberikan International Rating Agency kepada negara-negara yang mampu dan mau membayar utang.
Ekonomist Research Makro, Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra mengatakan apabila ekonomi sebuah negara dianggap cukup kuat, stabil, mampu bayar utang, dan memiliki keinginan untuk membayar utang, negara tersebut akan diberikan peringkat layak investasi.
"Apabila suatu negara itu layak investasi seperti individu, jika ada seseorang yang mampu secara ekonomi bayar utang, tidak pernah ngemplang bayar utang, resiko yang diberikan pun akan lebih kecil daripada orang yang suka ngemplang utang" kata Aldi.
Aldian menuturkan, berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan bahwa bila suatu negara mendapat peringkat layak investasi yang terjadi ialah range premium atau imbal hasil yang diminta oleh investor untuk berinvestasi di negara tersebut menurun.
Lebih lanjut, ia mengatakan dampaknya yaitu tentunya investasi bagi negara-negara yang mendapatkan investment grade akan tumbuh lebih cepat.
Indonesia sendiri, menurut Aldian, sebenarnya dulu telah mendapatkan investment grade sebelum krisis Asia pada tahun 1997. Di tahun 1993-1996 dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7,9 persen. Sementara itu, pada 2001-2009 pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,1 persen.
Nah, apakah Indonesia mampu meraih investment grade di 2011?
Berdasarkan penelitiannya, dengan melihat beberapa indikator makro ekonomi yang dianggap dapat memengaruhi penentuan peringkat, ia mencoba membandingkan beberapa variabel seperti inflasi, GDP per kapita, pertumbuhan ekonomi, rasio utang pemerintah terhadap pendapatan pemerintah, saving, utang luar negeri dan nominal GDP dengan negara lain.
Dengan variabel tersebut, jika dibandingkan dengan negara lain, Aldian menyimpulkan ternyata probabiltas Indonesia masuk ke rating BBB yaitu tingkat investasi yang paling besar. "Jadi, kemungkinan besar Indonesia dalam waktu dekat akan masuk ke investment grade," katanya.
Aldian juga melakukan melakukan observasi ke 33 negara dalam rentang waktu 1990-2010 yang pernah di-upgrade ke investment grade, di mana kondisinya sama seperti Indonesia yang tadinya di BB terus ke BBB dengan membandingkan periode satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah dan dua tahun sebelum dan sesudah.
"Hasilnya, yaitu terjadi perbaikan seperti real interest rate yang menurun, level investasi naik, direct investment dan foreign exchange reserve juga akan meningkat," tuturnya.
Yang berbeda adalah portofolio investment, menurut penelitianya, portofolio investment setelah di-upgrade justru turun. Hal itu menurut Aldi, berhubungan dengan spekulasi. Dana-dana portofolio investment yang masuk, karena mereka mengharapkan Indonesia diupgrade dalam waktu dekat, sehingga sudah banyak dana portofolio investasi ini yang masuk duluan sebelum dapat rating upgrade.
"Jadi, mungkin itu alasan kenapa portofolio investasi trennya berlawanan dari yang kita inginkan," kata Aldi. Dia menyimpulkan, dengan peringkat investasi ini menjadi faktor yang akan mendorong investasi di tahun depan.