Vallar Masuk Bursa Saham Indonesia?
VIVAnews - Hanya sekitar empat bulan setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek London pada Juli 2010, akuisisi menjadi aksi korporasi pertama Vallar Plc.
Kebijakan strategis perusahaan yang juga tertuang dalam prospektus 9 Juli 2010 itu diwujudkan dengan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Bakrie & Brothers Tbk dan beberapa kelompok usaha Bakrie serta PT Berau Coal Energy Tbk.
Transaksi 'tukar guling' dengan dua produsen batu bara terbesar di Indonesia itu akan menjadikan Vallar memiliki sekitar 25 persen saham di PT Bumi Resources Tbk. Setelah transaksi tersebut ditandatangani, Vallar akan berganti nama menjadi Bumi Plc dan Bakrie akan menguasai 43 persen saham di perusahaan tersebut.
Bukan hanya dengan Grup Bakrie, Vallar melakukan aksi korporasi serupa dengan PT Berau Coal Energy Tbk. Vallar membeli 75 persen saham produsen batu bara itu dengan kombinasi pembayaran tunai dan penerbitan saham baru.
Dalam keterbukaan informasi pada situs Bursa Efek London, Vallar kembali akan melakukan mandatory tender offer kepada pemegang saham minoritas Berau Energy. Vallar pun berniat untuk menambah kepemilikan saham di Bumi Resources pada 2011.
Vallar, setelah berganti nama menjadi Bumi Plc, akan dipimpin oleh Indra Bakrie bersama Nathaniel Rothschild. Bersamaan dengan proses transaksi itu, Vallar pun menyatakan akan mencari kesempatan untuk melakukan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia.
Saat proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek London, Vallar meraih dana sebesar 693,4 juta poundsterling dengan melepas 67,34 juta saham biasa.
Laporan keuangan perusahaan per 30 September 2010 menyebutkan Vallar memiliki saldo kas 670,6 juta poundsterling, dan aset mencapai 652 juta poundsterling.
Kas tersebut diinvestasikan pada instrumen pasar uang dalam mata uang poundsterling serta deposito. Perusahaan memiliki peringkat AA- atau lebih baik pada saat investasi, dan mudah diakses jika diperlukan.
Vallar adalah perusahaan yang didirikan oleh Nathaniel Philip Victor James Rothschild. Bungsu dari keluarga Baron Rothschild ini mengawali karier di Lazard Brothers Asset Management di London pada 1994 sebelum bergabung dengan Gleacher Partners, perusahaan penasihat merger dan akuisisi yang berbasis di New York.
Saat ini, dia terdaftar sebagai pemilik 50 persen Atticus Capital. Dia pun tercatat sebagai chairman JNR Limited perusahaan yang fokus di pasar negara berkembang dan sektor pertambangan.
Sejak tahun ini, Nat begitu ia disapa, bertindak sebagai non executive director Barrick Gold Corporation. Dia juga menjabat Chairman United Company Rusal PLC, perusahaan penghasil aluminium terbesar dunia.
Sepak Terjang 2010
Pada Januari 2010, Nat merupakan investor utama di balik penawaran saham perdana United Company Rusal. Pada saat yang bersamaan dia membeli US$40 juta obligasi konversi (convertible bonds) milik Glencore.
Glencore saat ini memiliki 4,8 persen atau 931,20 juta saham Bumi Resources. Laporan keuangan Bakrie & Brothers menyebutkan perseroan dan Glencore menandatangani perjanjian swap saham senilai US$200 juta pada 26 Juni.
Perusahaan itu merupakan pemasok komoditas dan bahan baku kepada berbagai sektor industri seperti otomotif, pembangkit listrik, produsen baja, dan makanan. Bahan baku yang dipasok Glencore antara lain logam dan mineral, minyak mentah dan produk minyak, batu bara, serta produk-produk pertanian.
Perusahaan yang berkantor pusat di Baar, Swiss ini tercatat memiliki total aset sebesar US$66,3 miliar per Desember 2009. (hs)