Merapi Meletus, 8.240 Nasabah Bermasalah

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 29 November 2010

Merapi Meletus, 8.240 Nasabah Bermasalah

VIVAnews - Bank Indonesia Yogyakarta menyatakan, pascaerupsi Merapi hingga tanggal 25 November 2010 terdapat 8.240 nasabah bank, baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat, yang bermasalah dengan angsuran kreditnya. Jika dihitung dengan jumlah angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah mencapai Rp228 miliar.
 
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Yogyakarta Dewi Setyowati mengatakan, sebelum terjadinya erupsi Merapi nasabah yang berpotensi mengalami kredit macet hanya 3.655 rekening senilai Rp106 miliar.

"Artinya terjadi peningkatan yang lumayan tinggi,” kata Dewi di Yogyakarta, Jumat 26 November 2010
 
Dari 8.240 rekening yang potensi macet,sebagian besar nasabah merupakan korban erupsi merapi. Berdasarkan pemilihan dan data dari Kabupaten Sleman, debitur yang terkena dampak langsung dari letusan Merapi sebanyak 4.009 rekening dengan total nilai kredit sebanyak Rp63,9 miliar.
 
Potensi kredit bermasalah di Sleman akibat letusan Merapi itu pun berasal dari kredit yang dikucurkan 54 BPR di DIY untuk 6.163 debitur dengan total kredit Rp89,6 miliar. Selain itu dari bank BUMN sebanyak Rp55 miliar (705 debitur) serta Rp83,7 miliar dari bank umum swasta (1.382 debitur).

“BI Yogyakarta saat ini terus melakukan update nasabah yang mengalami kreditnya macet akibat dampak langsung maupun tidak langsung bencana Merapi,” ujarnya
 
BI Yogyakarta telah mengirimkan usulan untuk dikeluarkannya peraturan BI terkait kebijakan keringanan kepada nasabah yang terkena dampak letusan Merapi ke Gubernur BI sejak 10 November 2010 lalu. “Saat ini sedang dibahas,” katanya.
 
Lebih lanjut Dewi mengatakan, pascaerupsi Merapi kinerja perbankan di Sleman sudah kembali normal meski status merapi masih awas dan ada zona rawan bencana pada 15 kilometer dan 10 kilometer di Kabupaten Sleman.
 
“Hanya satu kantor kas BRI di Kecamatan Cangkringan Sleman yang hingga saat ini masih tutup karena mengalami kerusakan parah,” katanya.

Laporan: Juna Sanbawa l Yogyakarta

Kerja di rumah

Popular Posts