Tarif Listrik Diusulkan Naik Bertahap 3%
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menyatakan pemerintah mengusulkan kenaikan tarif dasar listrik secara bertahap agar beban masyarakat tidak terlalu berat.
"Bagaimanapun, kenaikan harga bahan bakar minyak memberatkan, sudah berat ditimpa lagi dengan TDL," kata Jero di Jakarta, Jumat 2 Maret 2012.
Wacik menjelaskan, pemerintah mengusulkan tarif listrik dinaikkan secara bertahap. Dalam usulan pemerintah pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2012, pemerintah akan menaikkan tarif listrik bertahap tiga kali dengan besaran sekitar 3 persen per tahap.
"Di RAPBN-P saya belum lihat, mungkin naiknya tiga persen. Kalau tak salah lihat, tiga kali dicicil," ujarnya.
Kenaikan tarif dasar listrik tersebut telah dibahas jajaran Kementerian ESDM dalam rapat 29 Februari 2012. Dalam rapat tersebut telah disepakati bahwa tarif listrik akan naik secara triwulan sebesar tiga persen. Namun, keputusan itu masih harus menunggu persetujuan dari DPR.
"Yang pasti, kenaikan tarif listrik dipastikan tidak akan bersamaan dengan harga bahan bakar minyak," tuturnya.
Sementara itu, pemerintah juga akan mengubah asumsi lifting minyak Indonesia dari 950 ribu barel per hari dalam APBN 2012 menjadi 930 ribu barel per hari di RAPBN-P. "Minyak kalau dibor terus setiap tahun bisa habis," katanya.
Untuk harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), pemerintah dalam RAPBN-P menaikkan asumsi ICP dari US$90 per barel menjadi US$105 per barel. "Riilnya saja sudah US$112 per barel pada Februari. Asumsi saya kan US$90 per barel. Kalau ada yang bilang nggak perlu naik, oh tidak bisa. Ekonomi dunia memang sedang berat," paparnya.