Didesak Turunkan Bunga, Saham Bank Dijauhi
VIVAnews - Kinerja saham sektor perbankan pada 2012 diproyeksikan sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Desakan Bank Indonesia (BI) agar bank menurunkan suku bunga merupakan salah satu faktor pemicunya.
"BI sekarang lagi memaksa turunkan suku bunga kredit. Dengan begitu, mereka punya net interest margin (NIM) akan turun dan kemungkinan semua fund manager sudah menilai overweight di sektor ini," kata Presiden Direktur Syailendra Capital, Jos Parengkuan, usai acara Economic and Capital Market Outlook Indonesia 2012, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2012.
Jos menilai, turunnya saham di sektor perbankan tersebut membuat perusahaan pengelola dana kemungkinan besar akan masuk ke sektor infrastruktur dan properti. Kedua sektor ini dinilai akan tumbuh seiring turunnya suku bunga dan permintaan konsumen yang cukup tinggi.
Di samping kedua sektor itu, Jos memperkirakan penguatan harga komoditas akan membuat saham-saham yang bergerak di sektor ini menjadi lirikan investor. "Tahun lalu sektor komoditas paling dalam penurunannya," kata dia.
Sebelumnya, riset PT Trimegah Securities Tbk memperkirakan pasar modal di Tanah Air akan terkena dampak kebijakan di wilayah Eropa yang berarti menciptakan volatilitas tinggi hingga semester I-2012.
Sejumlah sektor yang diprediksi bangkit usai efek penurunan peringkat utang sembilan negara Eropa adalah sektor komoditas, konsumsi, ritel, dan perbankan. Di antara sektor-sektor yang bangkit tersebut, Trimegah memperkirakan infrastruktur akan naik paling gemilang setelah efek downgrade itu berlalu. (art)