April, Perusahaan Berbondong Masuk Bursa
VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan jumlah perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada kuartal II-2012 akan lebih banyak ketimbang kuartal pertama.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, mengatakan bahwa hal itu disebabkan banyak perusahaan yang akan menggunakan buku laporan keuangan akhir tahun 2011.
"Kalau untuk kuartal pertama sepi, mungkin karena banyak perusahaan yang menggunakan buku kuartal III-2011, sekitar Oktober atau September. Padahal, di bulan-bulan itu pasar masih kurang bagus, sehingga minat IPO agak sedikit kurang," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu 7 Maret 2012.
Menurut Eddy, dari diskusi dan perbincangan dengan beberapa penjamin pelaksana emisi efek (underwriter), banyak perusahaan yang lebih memilih menggunakan buku Desember sehingga dipastikan April baru akan IPO.
"Banyak yang garap menggunakan buku Desember, sehingga paling awal April," ungkapnya.
Eddy menjelaskan, dalam pipeline BEI, setidaknya ada lima perusahaan yang siap menggelar IPO pada kuartal II-2012. Namun, Eddy belum menginformasikan perusahaan apa saja yang akan IPO pada kuartal II-2012 tersebut.
Sebagai informasi, hingga Maret 2012, baru ada tiga perusahaan yang menawarkan saham perdana dan mencatatkan sahamnya di BEI. Mereka adalah PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), PT Minapadi Investama Tbk (PADI), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
"Sampai akhir Maret sepertinya belum ada yang akan melakukan IPO," tegasnya. (art)