4 Faktor Angkat IHSG ke Level 4.000
VIVAnews - Bursa Efek Indonesia kembali diramaikan oleh perburuan saham-saham secara selektif oleh investor pasar modal. Aksi beli itu akhirnya memicu indeks harga saham gabungan kembali bercokol di level psikologisnya 4.000.
"Ramainya transaksi itu terutama didorong empat faktor," kata analis PT CIMB Securities Indonesia, Mastono Ali kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 2 Maret 2012.
Menurut Mastono, faktor pertama penguatan IHSG sejak pagi hingga akhir transaksi hari ini yakni sentimen eksternal pergerakan positif bursa regional Asia. "Seluruh indeks Asia menguat," ujarnya.
Faktor kedua, dia menambahkan, turunnya kembali harga minyak mentah dunia dari level US$108,83 per barel menjadi US$108,12 per barel.
"Meski turunnya sekitar 0,65 persen, tapi bermakna positif yakni mengurangi kekhawatiran investor akan terhambatnya penanganan krisis ekonomi global," kata Mastono.
Faktor berikutnya, Mastono melanjutkan, dirilisnya laporan keuangan tahun buku 2011 sejumlah emiten yang ternyata di atas ekspektasi investor.
"Sedangkan pemicu lainnya adalah kepastian pemerintah yang akan menyiapkan BLT (bantuan langsung tunai) dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM," tuturnya.
IHSG pada penutupan transaksi Jumat menguat 42,58 poin atau 1,07 persen ke level 4.004,86. Sementara itu, pada perdagangan Kamis kemarin, indeks terkoreksi 22,92 poin atau 0,57 persen di posisi 3.962,28.
Di bursa Asia, saat IHSG ditutup juga bergerak positif. Indeks Shanghai Composite di bursa China naik 34,58 poin atau 1,43 persen ke level 2.460,69, Hang Seng di bursa Hong Kong terangkat 170,30 poin atau 0,81 persen menjadi 21.562,26, dan KLSE Composite di bursa Malaysia menguat 10,33 poin atau 0,66 persen di posisi 1.583,78.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 di bursa Jepang naik 69,66 poin atau 0,72 persen ke 9.777,03, dan Straits Times di Singapura menguat 14,65 poin atau 0,49 persen di level 2.993,49. (art)