SBY Buka Opsi Kenaikan BBM
|
14.02 |
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan tidak tertutup kemungkinan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2012 ini.
Mengingat harga minyak dunia saat ini tidak stabil dan tetap tinggi sehingga akan memberikan tekanan terhadap perekonomian Indonesia.
SBY mengakui selalu mengikuti perkembangan harga minyak dunia yang setiap minggunya terus naik sekitar US$9 per barel. "Apakah perlu disesuaikan harganya, saya katakan memang ada kenaikan, kami akan mematangkan sematang-matangnya soal itu," kata SBY dalam Silaturahim Dengan Wartawan Istana Kepresidenan, di Istana Negara, Jakarta, Senin 13 Februari 2012.
Ia menjelaskan selama dirinya menjabat sebagai Presiden, Ia telah menaikkan harga BBM subsidi hingga tiga kali dan menurunkan harga BBM bersubsidi sekali. Keputusan untuk menaikkan ataupun menurunkan harga memang tidak mudah, untuk itu pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat tidak mampu.
Namun, SBY terus mencari opsi-opsi lain untuk mengurangi subsidi dan mengurangi beban kepada masyarakat kurang mampu. Pada saatnya nanti, pemerintah akan menentukan sikap apakah akan ada kenaikan harga BBM bersubsidi atau tidak. "Dan saya akan bertanggungjawab kalau itu harus dilakukan," katanya.
Saat ini, pemerintah sedang berkonsultasi dengan DPR untuk menempuh satu opsi pengurangan subsidi. Jika harga BBM naik maka beban fiskal negara akan berkurang. Namun, berdasarkan UU APBN 2012, pemerintah dilarang untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Untuk itu proses konsultasi dengan DPR telah dimulai untuk APBN-P 2012.
Menurutnya yang harus dilakukan pemerintah adalah mengurangi subsidi BBM agar tekanan kepada fiskal berkurang. Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan kebijakan jangka panjang dengan melakukan diversifikasi agar tidak tergantung kepada BBM, dan berpindah kepada BBG.
Sementara itu, baik Menteri ESDM, Jero Wacik menyatakan opsi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi masih terus dikonsultasikan kepada DPR. Mekanisme kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, dapat dibuka melalui mekanisme UU APBN-P 2012.
