Pemerintah Siapkan Pinjaman Rp500 M bagi SPBU
VIVAnews - Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk memberikan pinjaman lunak kepada pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang membutuhkan investasi dispenser dan tangki timbun bahan bakar minyak (BBM) non subsidi.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Legowo, menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Keuangan untuk menyiapkan anggaran yang dapat diberikan sebagai pinjaman lunak kepada SPBU.
"Sekitar Rp500 miliar, kami sudah berjuang di Kementerian Keuangan untuk disediakan anggaran guna investasi itu," kata Evita di Jakarta, Selasa 31 Januari 2012.
Untuk mekanismenya, Evita menuturkan, saat ini sedang dalam pembahasan di Kementerian Keuangan. Namun, yang pasti, dalam bentuk pinjaman lunak. Pinjaman itu merupakan salah satu bentuk insentif pemerintah kepada pengusaha SPBU untuk menyediakan Pertamax.
Menurut Evita, anggaran untuk pinjaman lunak ini nantinya akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012. "Namun, pada dasarnya anggaran sudah disiapkan, tinggal pemanfaatannya saja," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari 3.062 SPBU yang ada di Jawa-Bali, 2.080 SPBU di antaranya telah menyediakan Pertamax, 687 SPBU membutuhkan pengalihan tangki BBM, dan 295 SPBU masih membutuhkan investasi tangki pendam serta dispenser.
Untuk wilayah Jabodetabek, 666 SPBU telah menyediakan Pertamax, 13 SPBU di antaranya tinggal mengalihkan tangki timbun, dan 41 SPBU membutuhkan investasi. Sementara itu, di wilayah Jawa Barat-Banten, 367 SPBU telah menyediakan Pertamax, 130 SPBU pengalihan tangki, dan 148 SPBU membutuhkan investasi.
Selanjutnya, untuk Jawa Tengah dan DIY, saat ini telah tersedia 484 SPBU yang menjual Pertamax, 141 SPBU membutuhkan pengalihan tangki, dan 66 SPBU memerlukan investasi baru.
Sementara itu, untuk wilayah Jawa Timur dan Bali, 563 SPBU telah menjual Pertamax, 403 SPBU membutuhkan pengalihan tangki, dan 40 SPBU memerlukan investasi baru. (art)