Bank Mandiri Sambut ATM Bersatu, Asal...
|
06.02 |
VIVAnews - Bank Mandiri menyambut rencana Bank Indonesia yang akan membuat sistem satu jaringan ATM di Indonesia yang saling terintegrasi.
Direktur Micro & Retail Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya setuju dengan rencana BI tersebut. Namun sebaiknya ada azas resiprokal antara bank lokal dan bank asing. Pasalnya jika bank lokal berekspansi ke luar negeri dan ikut andil dalam investasi ATM jaringan memiliki banyak kendala dan harus mengeluarkan biaya besar.
Budi mencontohkan di Malaysia, jika bank lokal di Indonesia ingin bergabung dengan jaringan ATM nya, maka harus membayar 3-5 kali lipat lebih mahal.
"Jadi kalau bisa sebagai bank lokal, berharap lebih murah. Dan untuk bank asing kalau bisa biayanya lebih besar," ujarnya kepada VIVAnews.
Menurutnya meski sudah ada satu jaringan ATM, namun nasabah tetap akan dikenakan biaya sekitar Rp3.000-5.000. "Itu kan untuk biaya operasi mereka (perusahaan jasa penyedia layanan ATM)," ujarnya.
Sebelumnya, penyedia layanan ATM telah setuju menggabungkan sistem jaringan ATM. BI sendiri sudah melakukan pertemuan dengan para penyedia jasa layanan switching kemarin, Senin, 31 Oktober 2011. Pertemuan itu membahas konsep business model routing seluruh data elektronik antar sistem pembayaran. Dengan sistem satu jaringan ATM itu, dapat meningkatkan konektivitas dalam sistem pembayaran.
Di Indonesia, saat ini terdapat tiga jasa penyedia jasa layanan ATM yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Rintis Sejahtera (Prima) dan PT Daya Network Lestari. (umi)
