Antisipasi BBM, Waspadai Blokade Selat Hormuz

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 10 Februari 2012

Antisipasi BBM, Waspadai Blokade Selat Hormuz

VIVAnews- Pemerintah sebaiknya mengantisipasi ancaman blokade di Selat Hormuz sejak sekarang. Pengamat perminyakan Kurtubi mengapresiasi rencana Pertamina untuk mengantisipasi jika terjadi blokade di Selat Hormuz.

"Pertamina meminta minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri tidak boleh diekspor, agar diolah Pertamina. Bisa atau tidak itu lain soal," ujar Kurtubi di Jakarta, Jumat, 10 Februari 2012.

Namun jika akan dikembalikan kepada kontraktor asing karena hal itu merupakan hak penuh kontraktor asing. Kurtubi menjelaskan, kemungkinan kontraktor asing juga mempunyai kontrak panjang dengan pembeli dari luar negeri.

Opsi lainnya, kata Kurtubi, pemerintah mengeluarkan penghematan total konsumsi BBM. Dia mencontohkan, misalnya pelat nomor ganjil tidak diperbolehkan keluar rumah ataupun sebaliknya. "Tapi dampaknya akan ke ekonomi domestik," katanya.

Ia menilai jika Iran memblokade selat Hormuz, maka pasokan minyak dunia akan terhambat, termasuk Indonesia. Pasokan BBM yang kurang membuat harga BBM melonjak di pasaran.

"Kilang di Cilacap mengolah banyak minyak mentah dari Timur Tengah. Kalau tidak ada pasokan maka operasi akan down, bisa kemungkinan turun seperlima atau sepertiga dari suplai BBM dalam negeri tidak ada," ungkapnya.

Konsumsi BBM di dalam negeri, kata Kurtubi, mencapai sepertiga sampai seperempat juta barel per hari sehingga dampaknya sangat signifikan terhadap konsumsi BBM tanah air. Nantinya, jika pasokan berkurang dan harga melonjak, maka subsidi BBM pun akan melejit. Jika Selat Hormuz diblokade, ia memperkirakan harga minyak bisa mencapai US$150 per barel, sehingga harga Pertamax bisa mencapai Rp15 ribu per liter.

Dia memprediksi, meskipun saat ini Iran baru mengancam bakal memblokade selat Hormuz, Kurtubi yakin Iran bisa melakukannya. Dia menyarankan agar pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.500, untuk menghemat sekitar Rp60 triliun. Jika selat Hormuz di blokade maka subsidi akan semakin membengkak. (eh)

 

Kerja di rumah

Popular Posts