Operator Migas AS Didesak Pacu Produksi Cepu
VIVAnews - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meminta perusahaan minyak asal Amerika Serikat, ExxonMobil, untuk meningkatkan produksi minyak lapangan Banyuurip, Blok Cepu, Bojonegoro dari 20 ribu barel per hari menjadi 25 ribu barel per hari.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini, memberikan batas waktu kepada perusahaan hingga akhir Januari 2012 untuk melaporkan detail proyek penambahan produksi Cepu.
"Kami berikan batas sampai akhir Januari ini kepada Exxon memberikan rincian proyek, tambahan alat, proses pengadaan, dan kalkulasi biaya untuk menambah produksi itu," ujar Rudi di Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.
Seperti diketahui, ExxonMobil melalui anak usahanya, Mobil Cepu Limited (MCL) mengoperasikan fasilitas produksi awal (early production facility/EPF) Lapangan Banyuurip dengan produksi 20.000 barel per hari. Fasilitas tersebut terpisah dari proyek dengan rencana produksi puncak Cepu sebanyak 165.000 barel per hari mulai 2014.
Rudi menjelaskan, permintaan BP Migas untuk meningkatkan produksi migas lapangan Banyuurip sudah disampaikan sejak tahun lalu. Peningkatan produksi itu secara teknis sebenarnya dimungkinkan terjadi. Alasannya, tiga sumur eksisting mampu mengalirkan minyak hingga 37 ribu barel per hari, namun MCL baru memiliki peralatan dengan kapasitas 20 ribu barel per hari.
BP Migas, Rudi menambahkan, akan mengambil tindakan kepada MCL jika tidak bersedia menambah produksi. Sejauh ini, MCL masih menolak menambah produksi tersebut.
"Kami akan ambil tindakan kepada pejabat yang bertanggung jawab untuk diganti, karena dianggap tidak mampu bekerja sama dengan negara. Ini kan demi kebaikan bangsa juga," ujar Rudi. "Kendalanya hanya MCL tidak mau repot, sehingga tidak ada kemauan sedikit pun untuk mau melakukan penambahan itu."
Sementara itu, juru bicara ExxonMobil menyatakan perusahaan saat ini sedang melakukan penilaian bersama untuk menentukan upaya yang dapat diambil guna meningkatkan produksi menjadi 25.000 bph.
"ExxonMobil tetap mengutamakan keselamatan, integritas, dan proses penjaminan kualitas guna memenuhi standar yang berlaku," katanya. (art)