Hanya Satu Jam, Global Bond RI Marak Peminat

VIVAnews - Kenaikan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi langsung direspons positif pelaku pasar keuangan. Hal ini terlihat dari penawaran global bond dengan tenor 30 tahun yang memperoleh permintaan terbesar dengan imbal hasil (yield) terendah.
"Investor global yang membeli bond tersebut adalah investor institusi yang berkualitas dan sophisticated," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, dalam pesan singkat kepada VIVAnews, Rabu, 18 Januari 2012.
Rahmat mengungkapkan, satu jam setelah pengumuman kenaikan peringkat surat utang Indonesia, yield obligasi Indonesia dengan tenor 30 tahun turun 5 basis points (bps) dari 5,35 persen menjadi 5,30 persen. Tak hanya itu, credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia juga turun sebanyak 10 bps.
Menurut Rahmat, investor yang membeli surat utang pemerintah berasal dari pemodal yang mampu melihat prospek fundamental ekonomi Indonesia yang bagus dalam jangka panjang.
Sebelumnya, Kemenkeu menyatakan kenaikan peringkat surat utang Indonesia ini merupakan hal yang luar biasa. Alasannya, Moody's langsung memberikan peringkat layak investasi kendati outlook Indonesia masih stabil. Biasanya credit rating baru diberikan setelah outlook ekonomi masuk tingkat positif.
Seperti diketahui, lembaga pemeringkat Moody's hari ini menaikkan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3. Dengan demikian Indonesia telah mendapatkan peringkat investment grade dari dua lembaga yaitu Moody's dan Fitch Ratings.
Peringkat investment grade ini ditetapkan sebulan setelah lembaga pemeringkat Fitch Ratings memberi gelar yang sama. Fitch Ratings telah menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+. Outlook atas kedua peringkat tersebut stabil. (art)