Bursa Indonesia Dekati Level 3.900
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diperkirakan hingga akhir perdagangan pekan ini bakal tembus di kisaran 3.852-3.885 atau mendekati level 3.900.
"Sentimen positif masih kuat, bisa terjadi penguatan. Perhitungan support (batas bawah) IHSG di 3.706-3.764 dan resistance (batas atas) 3.852-3.885," kata Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa.
Dia menuturkan, jika flashback ke belakang, sekitar 2-3 tahun yang lalu justru terjadi reli di bursa saham ketika awal tahun atau setelah pembukaan perdagangan.
Menurut Reza, setelah libur Natal terjadi reli di bursa sampai akhir tahun lalu, tetapi tidak berhenti di akhir tahun, sehingga akan berlanjut hingga minggu pertama di Januari ini.
"Jika asumsinya berlanjut, seharusnya masih berlanjut. Tapi lihat sentimen yang terjadi. Sebab, polanya sedikit berbeda dengan beberapa tahun lalu. Kemarin pembukaan terjadi sedikit pelemahan, karena investor masih belum banyak. Volume dan transaksinya juga sedikit," ungkapnya.
Sedangkan, lanjut Reza, hari ini terjadi penguatan karena respon positif bursa regional, meskipun memang masih ada bursa-bursa Asia yang belum buka. "Misalnya Nikkei tutup, Korea buka, Taiwan buka," ujarnya.
Dia mengaku bahwa bursa saham dalam negeri melihat indeks Hang Seng menguat, sehingga animo investor kembali masuk. Selain itu, data dari Eropa juga positif seperti manufaktur Jerman dan Perancis lebih tinggi sehingga reaksinya baik.
Sementara itu, pada perdagangan saham kedua di tahun ini, Selasa 3 Januari 2011, IHSG ditutup menguat 48,74 poin atau 1,28 persen ke level 3.857,88.
Research analyst PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono menuturkan, IHSG menguat seiring kembali aktifnya sebagian besar bursa regional Asia dan Eropa, serta positifnya data manufaktur China, India, dan Australia. "Euforia January effect juga mulai terasa di pasar," kata dia, dalam risetnya kepada VIVAnews.com.
Rating investment grade yang diperoleh Desember lalu, dia menambahkan, juga dipercaya akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pilihan utama investor asing. "Naiknya saham second liner (lapis dua) dinilai juga merupakan indikasi dari January effect," tutur Purwoko.
Purwoko memproyeksikan, indeks pada hari ketiga awal tahun ini atau Rabu 4 Januari 2011 akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.822-3.877. Sedangkan saham-saham pilihannya PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). (eh)