Bank Dunia: RI Cukup Kuat Hadapi Krisis Eropa
|
20.00 |
VIVAnews - Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia harus bisa disertai dengan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM). Meski anggaran pendidikan sudah naik, tantangan berikut yang dihadapi pemerintah adalah menjaga anggaran tersebut benar-benar menghasilkan perbaikan kualitas manusia.
"Terutama kelompok yang masih tertinggal atau yang mengalami akses sangat minim terhadap akses pendidikan dan kesehatan. Itu tangangan yang paling besar," kata Sri Mulyani usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta hari ini.
Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia harus bisa bergerak bersama negara-negara lain di dunia dalam upayanya memperbaiki indeks pembangunan manusia. "Kualitas penggunaan anggarannya (pendidikan) untuk bisa menjaga dan memperbaiki kualitas, adalah tantangan berikutnya," katanya.
Terkait krisis keuangan yang masih melanda kawasan Eropa, mantan Menteri Keuangan Indonesia ini menilai perekonomian Indonesia cukup kuat menahan dampak dari krisis tersebut. Kalaupun terkena dampak, Indonesia hanya terkena dampak ikutan (second round) setelah negara tujuan ekspor di negara-negara Asia ikut terkena dampak krisis.
"Kami melihat Indonesia dalam hal ini untuk perdagangan, karena dia diverse atau memiliki keberagaman dari sisi tujuan ekspornya. Indonesia akan terpengaruh lebih pada second round-nya," kata Sri Mulyani.
Ditambahkannya, hal lain yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah munculnya sentimen khususnya yang berkaitan dengan risiko volatilitas. Pemerintah dipandang perlu menjaga gejolak arus modal masuk dan keluar dari tanah air.
"Kita harus tetap hati-hati terhadap semua kemungkinan gejolak maupun pengaruhnya baik itu melalui jalur perdagangan, jalur moneter, APBN," ujar Sri Mulyani.
