SBY Ungkap Isu Utama Soal Energi
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa sebenarnya ada dua permasalahan mendasar atau isu utama yang berkaitan dengan permasalahan energi.
Pertama, menurutnya, yaitu kecukupan energi dan ketahanan energi. "Energy security ini intinya untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Kita harus cukup bahan bakarnya, apakah miyak gas dan batu bara. Harus cukup listrik untuk masyarakat kita semua. Ini sederhananya atau mudahnya kita sebut dengan ketahanan energi," kata dia, pada saat acara ground breaking proyek Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) PT Pertamina Refinery Unit IV di Cilacap Jawa Tengah, Rabu 28 Desember 2011.
Kedua, lanjut SBY, hemat dan efisiensi energi. Sebab, hal itu yang menjadi malapetaka di tingkat dunia ke depan. Bahkan, anak cucu kita tidak akan selamat jika manusia sejagat boros, serakah, tidak efisien, serta tidak hemat dalam menggunakan energi.
"Oleh karena itu, marilah kita camkan dalam pikiran kita baik-baik, bukan hanya kecukupan dan ketahanan energi tapi juga kehematan dan efisiensi energi yang harus kita bangun," tuturnya.
Dia mengaku bahwa di dunia ini, termasuk di Indonesia masih berlangsung pemborosan atau tidak hemat dalam penggunaan energi. "Ini harus dihentikan, kalau kita sayang dengan anak cucu kita," ujar SBY.
Sementara itu, SBY mengungkapkan, cara hemat atau efisiensi dalam penggunaan energi. Pertama, adalah teknologi. Sebab, dengan teknologi berkembang bisa membuat penggunaan energi untuk apapun, baik itu transportasi, rumah tangga, dan semakin efisien.
Kedua, kata dia, dengan kebijakan, yakni kebijakan paduan energi misalnya energi campuran dan kebijakan lain yang terus dikembangkan agar rakyat semakin hemat dalam menggunakan energi.
Ketiga dan yang tidak kalah pentingnya, menurut SBY, adalah gaya hidup.
"Mari kita membangun nilai perilaku dan gaya hidup yang tidak berboros-boros menggunakan energi, sesuai dengan yang kita perlukan. Tentunya dengan tiga pendekatan itulah, teknologi, kebijakan tepat, dan gaya hidup yang baik maka insya Allah 15 tahun ke depan kita bisa tunjukkan bahwa bangsa ini tidak berboros menggunakan energi," kata dia. (umi)