Pemerintah Ikut Dominasi Belanja Iklan
VIVAnews - Belanja iklan di Asia Tenggara telah mencatat pertumbuhan luar biasa sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Analisis terbaru yang dirilis perusahaan media dan informasi global, Nielsen, menyebutkan nilai iklan di Asia Tenggara pada kuartal tiga lebih dari US$5 miliar atau sekitar Rp45 triliun.
Belanja iklan ini didominasi produk perawatan rambut, telekomunikasi, dan pemerintahan. Sementara itu, berdasarkan korporasi, Unilever menempati peringkat pertama sebagai pembelanja iklan terbesar selama Juli-September 2011.
Dalam laporan Southeast Asia Quarterly Advertising Index, Nielsen mengungkapkan bahwa total belanja iklan di seluruh wilayah Asia Tenggara naik tiga persen dari kuartal kedua, dan 16 persen dibanding kuartal tiga 2010.
Indonesia mengalami kenaikan paling tinggi dalam belanja iklan pada kuartal tiga. Selama periode itu, belanja iklan naik 24 persen dibandingkan kuartal tiga 2010. Posisi ini diikuti Filipina (tumbuh 15 persen) dan Singapura (10 persen). “Pertumbuhan belanja iklan ini seiring dengan kuatnya kepercayaan konsumen. Ini merupakan tanda-tanda yang menjanjikan bagi Asia Tenggara,” kata Managing Director untuk Advertising Solution, Nielsen, David Webb, dalam keterangan tertulis, Selasa 20 Desember 2011.
Web mengatakan, kuatnya pertumbuhan belanja iklan di Asia Tenggara setahun belakangan memperlihatkan kekuatan baru di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tingginya belanja iklan di Indonesia dan Filipina turut memperkuat sentimen bahwa ekonomi lokal masih berkembang dan mampu bertahan dari guncangan eksternal.
Menurut indeks yang dikeluarkan Nielsen, pertumbuhan belanja iklan di media utama dipacu oleh pembelanjaan televisi dan surat kabar. Belanja iklan di televisi naik lima persen pada kuartal ketiga dan 17 persen dibandingkan kuartal tiga 2010. Sementara itu, surat kabar tetap pada posisi yang sama, dan mengalami pertumbuhan 14 persen dari kuartal sebelumnya. (art)