Cara Ekonom Atasi Harga BBM
VIVAnews - Pengamat ekonomi Bank Mandiri, Aldian Taloputra, menyarankan agar pemerintah harus disiplin dalam membuat kebijakan. Terutama, menyangkut harga minyak, seperti bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kuncinya adalah kembali ke pembatasan. Kalau tidak dibatasi, anggaran pemerintah bisa digunakan bukan untuk yang seharusnya, malah nanti bisa nombok untuk subsidi harga BBM," kata Aldian, saat pemaparan Outlook 2012, di kantornya, Jakarta, Rabu 7 Desember 2011.
Aldian menuturkan, tren harga minyak dunia saat ini memang sedang mengalami kenaikan, bahkan menembus level US$100 per barel, dan pemerintah juga berkomitmen untuk tidak menaikkan harga BBM.
"Jadi, implikasi ada dua opsi, menambah subsidi atau pembatasan untuk tahun depan," kata dia.
Untuk itu, menurut dia pemerintah harus menyiapkan mitigasi terkait ancaman kenaikan harga minyak itu. Jika akhirnya harga minyak naik dan pemerintah kemudian mengambil tindakan menaikkan harga BBM, masyarakat yang pada akhirnya terkena dampak dari kebijakan tersebut.
"Harus ada kebijakan yang memitigasi efek dari harga minyak. Kalau harga minyak naik dan pemerintah akhirnya memutuskan menaikkan harga BBM, yang terjadi adalah dampak kenaikan dirasakan oleh masyarakat, harus ada subsidi yang lebih terarah, itu yang harus dikaji oleh pemerintah," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan kelebihan kuota anggaran BBM bersubsidi pada tahun ini disebabkan lonjakan harga patokan minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).
Dari perkiraan pemerintah sebesar US$905 per barrel, harga patokan minyak mentah ICP ternyata mencapai US$111 per barel.
Pemerintah, tidak mengkhawatirkan kelebihan anggaran subsidi BBM ini yang diperkirakan sebelumnya sebesar Rp45 triliun. Terlebih lagi, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait, guna membahas masalah ini.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan kuota BBM subsidi pada tahun ini kemungkinan hanya akan bertahan sampai pekan III Desember 2011. Untuk itu, ESDM bakal meminta tambahan pasokan BBM subsidi sebanyak 500 ribu hingga satu juta kiloliter.