Bursa Saham Dunia Berjatuhan
VIVAnews - Bursa saham Asia turun seiring pelemahan euro terhadap dolar AS yang sudah berlangsung hampir tujuh pekan. Penjualan surat utang Jerman yang kacau juga turut membunyikan alarm bahwa krisis Eropa semakin parah, bahkan mulai mengancam kekuatan ekonomi benua Eropa tersebut.
Seperti dikutip laman Reuters.com, Kamis, 24 November 2011, dilaporkan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tercatat turun 0,1 persen. Indeks Nikkei 225 juga turun 1,5 persen mengikuti penurunan bursa kawasan regional lainnya, setelah pada Rabu bursa Tokyo tutup karena hari libur.
Dari Amerika Serikat, indeks Dow Jones di bursa Wall Street kemarin ditutup melemah lebih dari dua persen. Hal ini membuat bursa saham dunia turun ke level terendah sejak enam pekan terakhir akibat data-data manufaktur China dan Jerman, serta pengeluaran masyarakat AS yang semakin kecil.
Sementara itu, pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10:17 WIB melemah 7,24 poin atau turun 0,23 persen ke level 3.678,432.
Sejumlah saham yang masih mengalami kenaikan harga secara persentase adalah PT Suryamas Dutamakmur Tbk yang menguat sebesar 8,73 persen, PT Gajah Tunggal Tbk (4,59 persen), PT Bukit Darmo Property Tbk (3,51 persen), PT Delta Dunia Makmur Tbk (3,23 persen), dan PT Indosat Tbk terangkat 2,97 persen.
Sementara itu, harga saham yang merosot tajam hingga saat ini adalah PT ATPK Resources Tbk turun sebesar 12,75 persen, PT Ratu Prabu Energy Tbk (-6,98 persen), PT Asuransi Bintang Tbk (-6,25 persen), PT Ciputra Surya Tbk (-6,02 persen), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk terkoreksi 4,44 persen. (art)