Bangun Jalan Tol, Jakarta-Cirebon Hanya 3 Jam
VIVAnews - Pemerintah bersama PT Lintas Marga Sedaya, anak usaha Plus Expressway yang dimiliki Khazanah, Malaysia, dan konsorsium perusahaan lokal meresmikan pembangunan ruas jalan tol Cikampek-Palimanan yang diperkirakan menelan investasi hingga Rp12,56 triliun. Proyek yang diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa itu diperkirakan dapat memangkas waktu perjalanan Jakarta-Cirebon menjadi hanya sekitar tiga jam.
Pengusahaan jalan tol Cikampek-Palimanan dilaksanakan oleh PT Lintas Marga Sedaya dengan komposisi pemegang saham Plus Expressway Berhad sebesar 55 persen dan PT Baskara Utama Sedaya sebesar 45 persen. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ditandatangani pada 21 Juli 2006 dan telah diamendemen pada 27 Oktober 2011.
"Perwujudan jalan tol Cikampek-Palimanan ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas pada koridor pantai utara Jawa yang akan membuka akses lebih luas kepada kota-kota di sekitar Jakarta dan Cirebon dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di sela acara "Pencanangan Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan" di Purwakarta, Kamis 8 Desember 2011.
Djoko mengungkapkan, total investasi jalan tol Cikampek-Palimanan sebesar Rp12,56 triliun tersebut berasal dari modal perusahaan dengan porsi sebesar 30 persen. Sementara itu, sisanya dibiayai dari pinjaman perbankan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk.
Jalan tol dengan masa konsesi selama 35 tahun itu diakui masih harus melalui proses pembebasan beberapa lahan yang belum selesai. Dari kebutuhan lahan seluas 1.022 hektare selama pelaksanaan konstruksi, tanah yang sudah melalui proses pembebasan lahan sudah mencapai 93 persen atau 952 hektare.
Untuk sisa tanah yang belum dibebaskan, Djoko melanjutkan, masih dalam proses penyelesaian, baik melalui musyawarah maupun konsinyasi. "Diharapkan dapat diselesaikan pada Maret 2012," kata Djoko.
Dalam mendukung pengadaan tanah, Djoko mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan dana pinjaman bantuan langsung tunai sebesar Rp525 miliar. "Ketersediaan dana ini dirasakan dapat mendukung percepatan pengadaan tanah, sehingga pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan dapat segera terealisasi," tuturnya.
Dia menambahkan, pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan akan memberikan manfaat penyerapan tenaga kerja, baik selama masa konstruksi maupun setelah beroperasi. "Terlebih lagi, keberadaan jalan tol Cikampek-Palimanan akan lebih meningkatkan kinerja logistik yang nantinya akan menumbuhkan kinerja logistik yang nantinya akan menambah daya saing serta pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Sebagai contoh, menurut Djoko, proses pembangunan ruas jalan tol Cipularang terbukti telah menciptakan efek berganda yang begitu besar, baik secara sosial maupun ekonomi. Selain itu, tol Cipularang telah memotong waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi hanya dua jam. (art)