Ada Investasi Online yang Indentik Money Game
VIVAnews - Bisnis investasi online semakin marak, baik berbentuk kerja sama bisnis, emas berjangka, maupun valuta asing. Selain menjanjikan keuntungan yang besar, bisnis ini juga dianggap praktis karena dilakukan secara real time di internet.
Namun, investasi online ternyata tidak aman atau sering dijadikan modus penipuan berkedok investasi oleh sejumlah orang. Beberapa waktu lalu, pedangdut Annisa Bahar mengaku tertipu bisnis ini hingga Rp1,5 miliar.
Menurut trader dan analis investasi emas, Mulyadi Tjung, dikhawatirkan dari investasi-investasi yang banyak memakan korban itu seperti money game. Banyak perusahaan-perusahaan yang mengklaim mereka itu perusahaan investasi online, namun ternyata adalah money game.
"Seperti money game gitu. Saya asumsikan, duitnya malah tidak diinvestasikan sama sekali. Dari dulu kan, banyak model-model begini. Yang saya sesalkan, kenapa masih banyak yang tergiur dan percaya easy money," kata dia, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu.
"Kalau money game salah satunya terkenal dengan istilah ponzi scheme (skema ponzi)," tambahnya.
Skema Ponzi, menurut Mulyadi, merupakan sebuah istilah untuk praktek kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor yang mau menyimpan dana investasinya lebih lama di perusahaan investasi seperti sekuritas, bank, asuransi ataupun investment banking.
Para invesor, kata dia, umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu dari mana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikan.