Syarat Target Ekspor Tahun Ini Bisa Tercapai

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 02 November 2011

Syarat Target Ekspor Tahun Ini Bisa Tercapai

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan target ekspor Indonesia sebesar US$200 miliar dapat tercapai jika sisa waktu tahun ini dapat digenjot rata-rata US$16 miliar per bulan. Saat ini nilai ekspor kumulatif hingga September mencapai US$152,5 miliar.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Djamal, target ekspor Indonesia dapat tercapai atau tidaknya juga bergantung pada kondisi perekonomian global.

"Sekarang saja sudah sekitar US$152 miliar. Untuk mencapai US$200 miliar itu butuh US$48 miliar lagi," ujarnya saat ditemui seusai jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa 1 November 2011.

Menurutnya untuk mencapai target ekspor itu, masih memiliki waktu 3 bulan lagi, yaitu Oktober, November, dan Desember.

Sementara itu nilai ekspor Indonesia pada September 2011 sendiri tercatat US$17,82 miliar. Angka ini turun 4,45 persen dibandingkan Agustus 2011 yang sebesar US$18 miliar. Ekspor migas Indonesia pada September 2011 mencapai US$4,17 miliar. Sementara ekspor non migas mencapai US$13,65 miliar.

Nilai ekspor non migas Indonesia pada periode Januari-September 2011 mencapai US$120,85 miliar dan terbesar berasal dari bahan bakar mineral senilai US$19,34 miliar, dan lemak dan minyak hewan nabati sebesar US$15,77 miliar.

Pangsa pasar ekspor Indonesia pada Januari-September 2011 terbesar adalah ke China dengan nilai US$14,9 miliar, Jepang US$13,63 miliar, dan Amerika Serikat US$11,84 miliar. "Pangsa ekspor ketiga negara ini mencapai 33,4 persen dari total ekspor Indonesia," imbuhnya.

Untuk nilai impor Indonesia di September 2011 mencapai US$15,1 miliar atau naik 56,44 persen dibandingkan September 2010. Nilai impor non migas naik 3,72 persen dan impor migas turun 10,3 persen.

"Impor kita di Januari-September 2011 mencapai US$129,97 miliar atau naik 33,45 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor non migas Januari-September mencapai US$ 99,7 miliar atau naik 27,9 persen," pungkasnya.

Impor terbesar Indonesia adalah mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$17,57 miliar lalu mesin dan peralatan listrik senilai US$13,33 miliar. Negara pengimpor terbesar ke Indonesia datang dari China dengan nilai US$18,57 miliar, diikuti Jepang US$13,79 miliar, dan Singapura US$7,88 miliar.

Kerja di rumah

Popular Posts