Saham VIVA Kelebihan Pemesanan 5,34 Kali
VIVAnews - Selama proses pembentukan harga (bookbuilding), saham PT Visi Media Asia Tbk mengalami kelebihan jumlah minat pemesanan (oversubcribed) hingga 5,34 kali.
Rencana IPO VIVA telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 9 November 2011. Harga penawaran IPO VIVA ditetapkan sebesar Rp300 per saham.
"Selanjutnya kami akan menggelar masa penawaran umum pada 11, 14, dan 15 November 2011 di South Lobby Epicentrum Walk, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta. Pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 21 November 2011," kata Executive Director of Investment Banking PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 9 November 2011.
Danatama Makmur adalah penjamin pelaksana emisi saham yang ditunjuk VIVA.
Vicky menjelaskan, penetapan harga IPO sebesar Rp300 per saham itu diputuskan setelah dilakukan hasil analisis mendalam terhadap hasil bookbuilding. Harga penawaran itu hampir mencapai kisaran harga tertinggi dari rentang harga yang ditawarkan.
Dalam IPO tersebut, VIVA menargetkan bisa mengantongi total dana sebesar Rp805 miliar. Sebesar Rp500 miliar diperoleh saat penjualan saham perdana, sedangkan sisanya berasal dari hasil pelaksanaan waran yang akan dimulai periode pelaksanaannya enam bulan dari pencatatan saham VIVA.
Total jumlah saham akhir yang ditawarkan dalam IPO VIVA itu menjadi sebanyak 1,67 miliar saham baru yang disertai sekitar 1,02 miliar waran.
"Waran tersebut akan didistribusikan kepada seluruh investor IPO VIVA sebagai insentif, dengan rasio perolehan lima banding tiga, atau setiap pemegang lima saham akan mendapat tiga waran," kata Vicky.
Sementara itu, Presiden Direktur VIVA, Erick Tohir menjelaskan, VIVA bergerak di industri media, khususnya di industri televisi dan media baru (new media), yang menunjukkan pertumbuhan positif seiring dengan momentum perekonomian nasional sejak beberapa tahun terakhir.
Dengan hasil IPO itu, perusahaan berharap akselerasi pengembangan bisnis bisa dilakukan lebih cepat untuk mewujudkan konvergensi konten dan platform.
Data Nielsen menunjukkan, stasiun televisi VIVA dapat dinikmati di 170 kota di Indonesia dengan cakupan 143 juta penduduk, atau 63 persen dari total penduduk Indonesia. Dua stasiun televisi VIVA, tvOne dan ANTV, menguasai pangsa pasar pemirsa televisi sebesar 10,7 persen untuk kategori segmen ABCD+ dan ABC1 15+.
tvOne telah menduduki posisi terdepan sebagai stasiun televisi berita selama tiga tahun terakhir, melalui dua program berita dengan jumlah pemirsa tertinggi, yaitu ”Kabar Petang” dan ”Apa Kabar Indonesia Malam”. Sementara itu, situs portal berita VIVAnews mencatat kenaikan total rata-rata page view harian, dari 1.800 ribu pada 31 Desember 2010 menjadi 3.260 ribu pada Juni 2011. (art)