Pria China Gemar Belanja Barang Mewah

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 30 November 2011

Pria China Gemar Belanja Barang Mewah

VIVAnews - Fenomena tak biasa kini muncul di negara yang tengah mengalami booming ekonomi, China. Saat ini, diketahui kalangan pria di negara tersebut menghabiskan uang lebih banyak untuk berbelanja barang-barang mewah dibandingkan kalangan wanitanya.

Para pria China kini menghabiskan uangnya untuk membeli pakaian Giorgio Armani, tas dari Gucci, dan jam tangan Rolex.

Mengutip laporan perusahaan konsultan di China, Bain, yang dikutip CNBC.com, pada 2010, para pria China menghabiskan dana hingga 7 miliar yuan setara US$1,1 miliar guna membeli pakaian. Angka itu jauh melewati belanja kalangan wanita China yang mencapai 2,8 miliar yuan.

Tahun ini, belanja kalangan pria China untuk membeli pakaian mewah diperkirakan naik 9 persen, lebih tinggi dari para wanita yang hanya 7 persen.

Bain memperoleh laporan ini dari penjualan barang-barang mewah di Landmark Merk yang merupakan sebuah pusat perbelanjaan khusus para pria di Hong Kong dengan luas areal 60 ribu kaki.

Di pusat pertokoan ini, sejumlah merek ternama seperti seperti Valentino, Gucci, dan Louis Vuitton berjejer di antara produk mahal lainnya seperti parfum, gadget. Mal ini sendiri baru dibuka pada Oktober 2011.

Presiden dari Coach Retail International, Victor Luis, di Shanghai seperti dikutip Los Angeles Times melaporkan kalangan pria China merupakan 45 persen dari konsumen tas bermerek dengan nilai penjualan US$1,2 miliar.

Senior Expert and Lender dari McKinsey Asia Consumer Center, Vinay Dixit, menambahkan, lebih dari 12 bulan terakhir, kalangan pria China rata-rata menghabiskan 62 persen lebih banyak untuk parfum dan 52 persen jam tangan dibandingkan kalangan perempuan.

Sebagai informasi, Louis Vuitton saat ini memiliki 36 toko di 29 kota di China daratan. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2005 yang hanya sebanyak 10 toko.

Perusahaan ritel lain yang menambah ekspansi bisnis adalah Gucci, di mana sebelumnya hanya memulai membuka toko sebanyak 6 buah pada 2006. Saat ini, Gucci telah memiliki 39 toko. Sementara itu, Hermes telah melipatgandakan tokonya menjadi 20 unit sejak 2005.

Menurut senior manager dari sebuah merek ternama di Hong Kong, konsumsi barang mewah di China berasal dari kegiatan para pebisnis yang melawat ke luar negeri dan membawa barang-barang mewah ke China. "Pria merupakan pembeli terbesar dibandingkan wanita. Mereka membeli oleh-oleh untuk mitra bisnis maupun istrinya, biasanya berasal dari pejabat pemerintah," katanya.

Namun, motivasi para pria China membeli barang mewah tampaknya sudah beralih. Kini para pria membeli perlengkapan mewah sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras dan kesuksesan mereka. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts