Pengusaha Kecam Ekspor Rotan Distop

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 12 November 2011

Pengusaha Kecam Ekspor Rotan Distop

VIVAnews - Ketua Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Julius Hoesan, mengatakan ketika memutuskan untuk menghentikan ekspor rotan mentah, pemerintah seharusnya juga menyiapkan dampak akibat penghentian itu, terutama bagi petani pemungut rotan.

"Yang jadi soal, tidak semua jenis rotan di daerah bisa dipakai industri dalam negeri, hanya jenis tertentu dan diameter tertentu. Pemerintah harus sedia payung sebelum hujan, sisanya kemana itu," kata Julius Hoesan, ketika berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Minggu, 13 November 2011.

Pasokan rotan, kata Julius, dari sekitar 300 jenis, tidak semuanya dapat diserap karena hanya sekitar tujuh sampai delapan jenis rotan saja yang dapat diproses oleh industri dalam negeri.

Memang, lanjut Julius, salah satu dampak positif stop ekspor ini adalah industri dalam negeri bisa mendapatkan banyak bahan baku dengan harga yang relatif lebih murah.

"Tapi kalau dampak negatifnya, bagaimana produsen, bagaimana mereka nanti. Jangan distop dulu baru dipikirkan," ucapnya.

Jika semua rotan yang dihasilkan petani pemungut bisa dimanfaatkan, Julius menuturkan, maka tidak akan ada yang memprotes kebijakan ini.

"APRI ingin industri mebel itu maju, tapi jangan juga matikan kita. Karena selama ini kami ingin hidup berdampingan bersama," kata dia.

Berdasarkan data Yayasan Rotan Indonesia,  jenis rotan yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan di dalam negeri yaitu rotan jenis batang dengan diameter 18-48 milimeter, poles dengan diameter 18-28 milimeter, manuk putih (noko) diameter 16-38 milimeter, lambang dengan diameter 10-24 milimeter dan hati rotan berdiameter 2,5-14 milimeter.

Kemudian, rotan yang terbatas atau kadang-kadang digunakan di dalam negeri yaitu jenis tohiti berdiameter 10-34 milimeter. Manuk merah berdiameter 14-36 milimeter dan umbulu berdiameter 10-24 milimeter serta sisa lainnya tidak digunakan di dalam negeri.

Sebagai informasi, potensi produksi lestari rotan Indonesia yang tidak dapat diserap sepenuhnya sebanyak 300 ribu-400 ribu ton per tahun. Berdasar data yang ada, penyerapan industri dalam negeri tahun 2011 adalah sebanyak 15 ribu ton atau menurun dari sebelumnya yaitu 30 ribu ton.

Dari sekitar 300 jenis atau spesies rotan Indonesia, hanya sekitar 7-8 jenis saja yang dipergunakan oleh industri mebel dan kerajinan dalam negeri sehingga terjadi over supply baik dari segi kuantitas maupun jenisnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Gita Irawan Wirjawan, menegaskan peraturan pengganti Permendag Nomor 36 tahun 2009 tentang Ekspor Rotan akan segera diterbitkan pekan depan.

Kerja di rumah

Popular Posts