Menteri ESDM dan Dubes AS Bicarakan Freeport
VIVAnews - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat, Scott Marciel di ruang kerjanya hari ini. Sejumlah hal dibahas, termasuk renegosiasi kontrak karya dan situasi terkini PT Freeport Indonesia.
"Saat bertemu, beliau (Dubes AS) ucapkan selamat atas penugasan saya sebagai menteri ESDM dan banyak yang didiskusikan. Saya katakan kepada beliau agar mengerti, Indonesia sedang mengembangkan demokrasi," kata Jero Wacik usai menerima kunjungan Dubes AS, di Jakarta, Senin 31 Oktober 2011.
Menurut Jero, AS harus mengerti bahwa kebutuhan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi prioritas tapi tetap memperhatikan keuntungan investor. Saat ini tercatat, banyak proyek dan perusahaan Amerika yang melakukan investasi di Indonesia.
"Yang tidak bermasalah banyak, yang bermasalah juga ada. Jadi, kita cari jalan keluar," katanya.
Pertemuan tadi, kata Jero, juga membahas mengenai aksi karyawan Freeport Indonesia yang meminta kenaikan gaji. Ia dan Dubes AS sepakat bahwa kedua belah pihak harus saling mengalah, sehingga terjadi kesepakatan antara karyawan dan perusahaan.
"Tadi disinggung sedikit oleh Pak Dubes AS, ke sana arah kita. Saling mendekati, beliau katakan perusahaan harus mau mendengarkan, saling mendekati,”jelasnya.
Apakah pertemuan tadi juga membahas proses renegosiasi kontrak karya Freeport Indonesia? "Ruang-ruang untuk itu ada," katanya.
Namun, Jero enggan merinci lebih lanjut. Ia hanya mengatakan pembicaraan tadi tidak teknis, melainkan hanya paparan makro kondisi minyak, gas bumi, dan tambang di Indonesia.
"Tadi membicarakan ada gas, Natuna. Sebab, perusahaan Amerika di Indonesia itu ada Exxon, Chevron, kemudian ada tambang. Banyaklah, teknis detil saya tidak membicarakan dengan beliau, baru yang makro saja karena perkenalan," katanya.