Kurangi Impor, PLN Contek Teknologi PLTU

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 25 November 2011

Kurangi Impor, PLN Contek Teknologi PLTU

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk melakukan reverse engineering atau 'tiru teknologi' alat-alat bantu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) agar perusahaan tidak perlu lagi mengimpor suku cadang tersebut.

Reverse engineering bertujuan untuk meningkatkan availability dan reliability unit pembangkit, sehingga PLN mendapatkan material yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, hemat devisa, dapat menggerakkan industri nasional serta penyerapan tenaga kerja yang besar.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menjelaskan reverse engineering adalah kemampuan membalik proses dari barang menjadi desain. Diharapkan dengan 'tiru teknologi' ini, PLN tidak lagi perlu mengimpor suku cadang yang nantinya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Tidak mungkin seluruh sparepart tersedia, dengan adanya reverse engineering ini nanti kami minta ITB dan ITS untuk membuat desain produk tersebut, sehingga tidak perlu mengimpor lagi," kata Nur Pamudji di Jakarta, Kamis 24 November 2011.

Sebenarnya, kerja sama dengan ITB dan ITS itu telah berlangsung lama. Namun, kerja sama tersebut masih dalam bentuk studi bersama seperti studi kelayakan PLTU, studi pelayaran batu bara, dan studi sumur-sumur gas PLN. Dengan adanya MoU ini kerja sama dapat ditingkatkan dengan reverse engineering.

Menurut Nur Pamudji, PLN tidak menargetkan berapa penghematan impor suku cadang tersebut. Bagi perusahaan, hal terpenting adalah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia PLN dengan penguasaan teknologi yang selama ini ada di luar negeri.

Ia menjelaskan, berhasil atau tidaknya reverse engineering itu tergantung dari kemauan para direksi. Jika direksi sudah ada kemauan, tinggal bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan produsen untuk mulai memproduksi. "Yang terpenting percaya diri, maka reverse engineering dapat dilakukan," jelasnya.

Nur Pamudji juga meminta agar ITB dan ITS untuk berperan aktif mengevaluasi inovasi yang diciptakan oleh PLN. Dengan evaluasi inovasi dan proyek-proyek PLN, maka diharapkan dapat menyempurnakan inovasi PLN tersebut dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan produk ataupun proyek PLN. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts