Fasilitas Bebas Bea Masuk di AS, RI Untung

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 06 November 2011

Fasilitas Bebas Bea Masuk di AS, RI Untung

VIVAnews - Kementerian Perdagangan menyatakan, pengesahan Generalized System of Preferences (GSP) oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan menguntungkan ekspor Indonesia ke AS.

Program GSP bertujuan membantu negara berkategori miskin maupun berkembang dengan mengizinkan barang-barang tertentu yang akan diimpor ke AS mendapatkan fasilitas bebas bea masuk.

"GSP Amerika sudah ditandatangani oleh Obama pada 21 Oktober lalu, setelah 10 bulan berunding mengenai perpanjangan GSP. Itu berlaku surut pada Juni 2011," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, di kantornya, Jakarta, Jumat 4 November 2011.

Gusmardi menegaskan, semua produk yang masuk sebelum Juni atau setelah Juni 2011 itu dikembalikan retroback-nya terhadap pajak impor yang dipungut. Indonesia sudah banyak memanfaatkan GSP dari 3.000-an produk GSP di Amerika itu. Sekitar 550-an produk sudah dimanfaatkan Indonesia.

"Kira-kira dengan nilai lebih dari US$900 juta, lebih dari 30 persen dari total ekspor Indonesia ke Amerika. Saya kira itu perkembangan yang baik," ungkapnya.

Dari 550 produk itu, kata Gusmardi, termasuk elektronik, furnitur, dan tekstil. Tapi, ada beberapa produk tekstil yang termasuk kategori GSP, dan (competitive net limit/CNL)-nya dinaikkan dari US$145 juta menjadi US$150 juta.

"Semua produk kalau melebihi US$150 juta, berarti dia sudah graduate. Kami nggak senang di-graduate," kata dia.

Jika itu berjalan, Gusmardi melanjutkan, hal itu akan bagus untuk Indonesia. Sebab, Indonesia mendapatkan fasilitas GSP adalah sebuah preferensi. "Cuma kan itu ada 3.000 jenis, itu harus kita tingkatkan. Kita baru memanfaatkan 500-an," tutur Gusmardi. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts