DBS: PDB Kuartal III 6,7 Persen
VIVAnews- Ekonom DBS Group Research di Singapore Eugene Leow memperkirakan produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2011 mencapai 6,7 persen secara year on year. Melambatnya ekonomi global diperkirakan tidak banyak berpengaruh terhadap PDB kuartal III.
“Kami prediksikan seiring dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi domestik. Kami melihat bahwa pertumbuhan sebesar 6,4 persen pada 2011 dan 6,1 persen pada 2012 bisa dicapai,” kata Eugene Leow dalam siaran pers yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Minggu 6 November 2011.
Menurut Eugene prospek ekonomi negara-negara yang berorientasi ekspor di Asia kian memburuk setelah krisis utang Zona Eropa yang berkepanjangan. Tapi keadaan ini tidak akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari survey kepercayaan konsumen yang dilakukan Bank Indonesia berangsur naik selama beberapa kuartal dan mencetak rekor tertinggi sebesar 116,7 pada Oktober.
"Hal ini sangat penting mengingat ketidakstabilan pasar selama bulan September,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Eugene penjualan ritel meningkat sebesar 25,1 persen YoY (20 persen QoQ) pada kuartal ketiga tahun 2011. Sedangkan prospek enam bulan ke depan masih cerah karena Indonesia terus menikmati periode pertumbuhan yang tinggi diiringi dengan inflasi yang rendah secara berkelanjutan.
“Dalam situasi ini Indeks Harga Konsumen (IHK) yang cenderung menekan ke bawah dalam beberapa bulan mendatang (titik terendah mendekati 4 persen di kuartal pertama 2012), juga merupakan suatu kondisi yang kondusif bagi konsumen untuk terus berbelanja,” ujar Eugene.
Secara umum, Eugene melihat situasi eksternal yang negatif dari Zona Eropa akan berdampak pada prospek yang mungkin tak lagi cerah. Dengan adanya pertaruhan keanggotaan Yunani di Uni Eropa, sentimen ini dapat menyebabkan arus keluar portofolio lebih lanjut di seluruh Asia termasuk Indonesia.
“Jika hal ini terjadi, ada kemungkinan terjadi ketidakstabilan di pasar keuangan Indonesia, sekalipun BI melakukan intervensi menstabilkan rupiah atau pasar obligasi,” dia menambahkan.
Jika sentimen global kian memburuk dalam 1 hingga 2 bulan ke depan, sambung Eugene, diperkirakan bahwa pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) akan terpengaruh pada semester pertama 2012, yang mencatatkan risiko penurunan pada proyeksi PDB 2012.