Dahlan Iskan Kritik Budaya Takut Atasan
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengkritik iklim budaya jajaran Kementerian BUMN yang dianggap terlalu takut dengan atasan. Ia berharap budaya tersebut dapat berubah dalam dua tahun mendatang.
Dahlan menceritakan dalam minggu pertama ia menjabat menjadi Menteri BUMN, Ia mengadakan rapat pimpinan BUMN yang membahas tentang BUMN duafa. Dalam rapat tersebut akhirnya Ia mengambil keputusan bahwa BUMN duafa tersebut harus diakusisi oleh perusahaan BUMN yang ingin membuat anak perusahaan.
Namun akhirnya keputusan Menteri BUMN tersebut menjadi kacau karena ternyata ada beberapa perusahaan BUMN yang berbentuk perusahaan umum (perum) seperti Perum Perusahaan Film Nasional (PFN). Saat ini ia sedang memikirkan jalan keluar yang khusus untuk BUMN duafa berbentuk Perum.
"Rapat minggu pertama yang membahas perusahaan duafa tidak ada yang mengingatkan saya bahwa perum tidak bisa diambil menjadi anak perusahaan," katanya di Jakarta, Rabu 9 November 2011.
Ia tidak mengetahui kenapa para pimpinan tidak mengingatkan dia tentang permasalahan Perum ini. Ia menduga ada budaya takut mengingatkan kepada menteri. Hal ini berbeda sewaktu Ia memimpin PLN, dalam setiap rapat, dewan direksi dan kepala divisi selalu mengingatkan dirinya jika ada aturan yang bentrok.
"Di PLN, pimpinan yang terpilih itu hebat, orangnya pintar-pintar. Kepala divisi selalu mengingatkan saya kalau ada yang tidak cocok," jelasnya.
Budaya itulah yang hendak ia bawa ke Kementerian BUMN sehingga aturan-aturan yang hendak dibuat tidak berbenturan dengan peraturan yang ada. Ia berharap dalam dua tahun ke depan, kualitas sumber daya manusia BUMN meningkat karena budaya takut mengingatkan atasan sudah menghilang dari Kementerian BUMN. (eh)