Bursa Asia Tertekan, Saham-saham BEI Rontok

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 10 November 2011

Bursa Asia Tertekan, Saham-saham BEI Rontok

VIVAnews - Bergugurannya saham-saham di pasar Asia mengikuti penurunan indeks Dow Jones di bursa Wall Street, merembet ke dalam negeri. Hingga pukul 10.30 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa saham domestik terpuruk dengan pelemahan mencapai 100 poin (2,6 persen) ke kisaran 3.756.

Sejumlah indeks saham sektoral juga terkoreksi, dengan sektor industri dasar, pertambangan, dan finansial mengalami penurunan cukup besar. Indeks sektor pertambangan melemah 3,36 persen, industri dasar 2,8 persen, dan finansial 3,2 persen.

Ancaman baru berupa kenaikan imbal hasil surat utang Italia menekan pasar keuangan global. Akibatnya, pagi ini, saham-saham di bursa Asia dibuka melemah, mengikuti penurunan Wall Street yang semalam anjlok hampir 400 poin.

Indeks Nikkei di bursa Tokyo turun 2,5 persen, sedangkan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,1 persen. Saham-saham di bursa Australia juga jatuh rata-rata 3,1 persen.

Sementara itu, saham-saham Eropa dan Amerika juga terkoreksi tajam pada Rabu. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 389,24 poin atau 3,2 persen ke level 11.780,94.

Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 46,82 poin atau 3,67 persen ke posisi 1.229,10, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 105,84 poin atau 3,88 persen menjadi 2.621,65.

Janji Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, untuk mundur, gagal meyakinkan pasar obligasi bahwa Roma akan memiliki kemauan untuk mengendalikan utang.

Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, mengatakan, setelah IHSG menguat tajam kemarin akibat aksi beli asing serta ditopang penguatan saham perbankan, faktor eksternal seperti rencana pengunduran diri Silvio Berlusconi, masih akan mempengaruhi pergerakan indeks hari ini. "Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak fluktuatif," ujar dia.
 
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga pukul 10.43 WIB, sebanyak 210 saham melemah, 26 stagnan, dan hanya 13 saham yang mampu bertahan menguat. Volume transaksi yang terbukukan mencapai 2,6 juta lot saham senilai Rp1,1 triliun.

Sementara itu, di pasar uang, nilai tukar rupiah juga melemah 90 poin (1,01 persen) ke posisi Rp8.975 per dolar AS. Namun, berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia, kemarin rupiah berada di kisaran level Rp8.895 per dolar AS. (umi)

Kerja di rumah

Popular Posts