Bisnis Perkantoran di Eropa Melambat
VIVAnews - Perusahaan konsultan properti Colliers International mengungkapkan, bisnis perkantoran di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika melambat, seiring gejolak politik dan kondisi perekonomian yang sedang dibayangi ancaman krisis global.
Terlihat, tingkat rata-rata kekosongan ruang perkantoran relatif lebih tinggi sebesar 12 persen pada pertengahan tahun ini. "Kendati demikian, harga sewa kantor secara keseluruhan di kawasan ini relatif stabil," kata Simon Lo, Executive Director Research and Advisory Colliers International dalam risetnya yang dipublikasikan Rabu 26 Oktober 2011.
Menurutnya, harga sewa kantor Grade A di West End, London menjadi yang tertinggi di kawasan Eropa, atau nomor dua di seluruh dunia pada pertengahan tahun ini.
Sedangkan untuk ruang kantor yang akan dibangun di kawasan ini mengalami penurunan tipis dari 163 juta kaki persegi (square foot/sqft) pada akhir 2010 menjadi 159 juta sqft pada pertengahan 2011.
Sementara itu, Simon Lo mengungkapkan, pasar perkantoran di Amerika Serikat belum sepenuhnya pulih dengan sejumlah area yang mencatatkan pertumbuhan tipis atau tidak sama sekali. Bahkan, sewa perkantoran kembali melemah dengan penurunan tipis di kawasan pusat maupun pinggir kota pada paruh pertama 2011.
"Dengan penangguhan penciptaan lapangan kerja dan tingginya harga minyak, pasar perkantoran di Amerika Serikat diperkirakan baru pulih setidaknya pada pertengahan 2012," ujarnya.
Sebagai pembanding, kata Simon Lo, pasar di Kanada mengalami hasil yang baik pada pertengahan tahun ini didukung perolehan kuartal pertama yang kondusif dan adanya kenaikan meski tipis pada lapangan kerja pada semester pertama 2011.
"Untuk harga sewa kantor Grade A, Midtown Manhattan di New York yang mencapai US$64,40 per sqft per tahun menjadi yang tertinggi di kawasan ini pada Juni 2011," tuturnya. (eh)