Harga Sewa Perkantoran Termahal di Jakarta
|
14.00 |
VIVAnews - Perusahaan konsultan properti, Colliers International mengungkapkan, harga sewa ruang perkantoran di Jakarta meningkat cukup signifikan pada kuartal III-2011.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Colliers, tercatat rata-rata tingkat dasar sewa di kawasan segi tiga emas atau pusat kawasan bisnis Jakarta pada kuartal ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Bahkan, tertinggi dalam sejarah pasar sewa perkantoran, baik untuk tarif dolar AS dan mata uang Rupiah.
Tarif sewa tercatat sebesar Rp111.523 per meter persegi per bulan atau naik 1,6 persen untuk gedung dengan tarif rupiah. Selanjutnya, tarif naik 3,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi US$19,95 per m2/bulan untuk gedung dengan tarif dolar AS.
Menurut konsultan properti tersebut, peningkatan tarif sewa dipicu permintaan sewa yang lebih tinggi dari pemilik gedung, seiring sulitnya menemukan ruang perkantoran yang menyediakan fasilitas terbaik, serta adanya persaingan dari para penyewa dalam memburu lokasi yang diinginkan.
Kendati demikian, Colliers menambahkan, hal itu turut memicu tingkat hunian meningkat hingga 92,9 persen.
Apartemen Tumbuh
Sementara itu, pada kuarta III-2011, Colliers juga mengungkapkan, terjadi peningkatan untuk jumlah unit apartemen.
Pada kuartal ini tercatat, unit apartemen yang tersedia di Jakarta mencapai 10.265 unit, atau meningkat 3,4 persen dari kuartal sebelumnya. Terutama, setalah dipasok 3.363 unit apartemen yang baru selesai dibangun.
Sedangkan harga rata-rata sewa apartemen untuk wilayah Jakarta meningkat sebesar 2,1 persen menjadi Rp12,52 juta per meter persegi karena adanya penyesuaian harga untuk proyek konstruksi, terutama di wilayah Central Bussines Distric.
Sementara itu, harga rata-rata sewa apartemen di kawasan CBD Jakarta naik hingga 3,7 persen menjadi Rp17,36 juta per meter persegi.
Namun demikian, tingkat sewa kuartal ini menurun selama musim liburan, karena hanya naik moderat 75,3 persen dari kuartal tahun sebelumnya yang berhasil naik hingga 76,4 persen. (sj)
