Subsidi Listrik Dipangkas, Ini Kata PLN
VIVAnews - Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero tidak mempermasalahkan pemerintah menurunkan subsidi listrik asal harga minyak dunia tidak melambung.
"Kalau harga minyak dan batubara stabil maka subsidi listrik cukup," kata Direktur Utama PLN (Persero) Dahlan Iskan di sela-sela buka puasa bersama PLN di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2011.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato penyampaian Nota Keuangan menyatakan pemerintah berencana menurunkan alokasi anggaran subsidi tahun depan menjadi Rp208,9 triliun. Dari Rp208,9 triliun tersebut akan dialokasikan untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp123,6 triliun, subsidi listrik Rp45 triliun, dan subsidi non-energi Rp40,3 triliun.
Padahal dalam APBN-P 2011, subsidi listrik membengkak hingga Rp66 triliun. Menurut Dahlan, pembengkakan subsidi tersebut diakibatkan harga minyak dunia menembus hingga US$100 per barel.
Menurut Dahlan setiap kenaikan harga minyak sebesar US$1 per barel maka terjadi pembengkakan subsidi sebesar Rp1 triliun. "Kalau harga minyak bumi diantara US$80-US$100 maka cukup subsidi listrik tersebut, kemarin itu diagnosanya harga minyak di atas US$100 per barel,"katanya.