Kisruh Libya, Impor Minyak Pertamina Aman
VIVAnews - Situasi geopolitik yang memanas di Timur Tengah, khususnya di Libya dan Iran hanya sedikit mempengaruhi impor bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero). Sebab, Pertamina banyak mengimpor minyak dari Arab Saudi dan Singapura.
"Pengaruhnya ada tapi sedikit. Kita kebanyakan impor dari Arab Saudi dan Singapura," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo, di Jakarta, Senin 28 Februari 2011.
Selain itu, menurut Djaelani, Pertamina telah memiliki kerja sama dengan negara-negara Asean lainnya antara lain Vietnam dan Malaysia untuk saling memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak.
"Negara-negara Asean saling mendukung. Kita punya grup dengan Vietnam dan Malaysia yang saling mengisi. Kita punya kelebihan minyak jenis apa, kita pasarkan ke mereka," kata dia.
Djaelani menjelaskan, hingga saat ini Pertamina terus mempertahankan stok BBM sebanyak 22 hari sehingga kilang tetap beroperasi. Sedangkan untuk impor Premium bulan Maret, menurutnya, Pertamina mengimpor lima juta barel. "Impor masih normal saja, karena tidak ada lonjakan kebutuhan," ujarnya.