Anggaran Naik, Bobot Saham Properti Meningkat

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 12 September 2011

Anggaran Naik, Bobot Saham Properti Meningkat

VIVAnews - Tim riset PT BNI Securities menilai kenaikan anggaran sektor perumahan mencapai Rp10 triliun selama 2011 diharapkan dapat mengurangi jumlah kekurangan ketersediaan rumah atau backlog yang mencapai 7,4 juta unit.

"Anggaran perumahan itu naik signifikan dibanding tahun lalu sebesar Rp4 triliun," kata analis BNI Securities, Maxi Liesyaputra, dalam risetnya di Jakarta, Senin 28 Maret 2011.

Menurut dia, anggaran reguler untuk Kementerian Perumahan Rakyat mencapai Rp2,7 triliun, sedangkan untuk perumahan Rp7,3 triliun. Saat ini, dia melanjutkan, pemerintah memang sedang menyiapkan program rumah murah dengan harga Rp20-25 juta dengan cicilan berkisar Rp200 ribu per bulan.

Maxi menambahkan, kebutuhan pengadaan rumah di Indonesia masih sangat tinggi. Namun, tingkat penambahan pengadaan rumah masih di bawah peningkatan kebutuhannya.

"Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan disertai dengan penambahan jumlah penduduk menciptakan penambahan permintaan berbagai jenis properti, terutama rumah tinggal," ujar dia.

Kebutuhan yang masih sangat tinggi ini, dia melanjutkan, dapat memberikan peluang bagi para pemain di sektor properti untuk terus berkembang. Pemerintah juga berupaya dengan memberikan subsidi kepada rakyat golongan menengah ke bawah untuk dapat memiliki rumah sendiri.

"Dengan masih tingginya potensi pengembangan sektor properti di Indonesia yang didukung oleh wilayah negara yang luas, rekomendasi kami untuk saham-saham sektor properti adalah overweight," ujar Maxi.

Rekomendasi overweight artinya saham-saham di sektor tersebut memiliki bobot investasi yang tinggi.

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts