Sofjan Wanandi Soal Sapi Australia
VIVAnews - Pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia lantaran sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di tanah air dinilai sangat sadis dalam proses pemotongan sapi asal negeri Kanguru itu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi menilai bahwa boikot dari Australia itu bisa dijadikan cambuk bagi pemerintah untuk memberdayakan para peternak sapi dalam negeri. "Kalau Australia masih menghentikan ekspor sapinya ke Indonesia, peternak kita perlu diberdayakan untuk menutupi stok impor," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com.
Selain itu, dia menambahkan, pemerintah juga bisa mengalihkan pengadaan sapi impor dari negara lain. "Ya, kalau Australia belum mencabut keputusannya menghentikan ekspor sapinya, bisa didatangkan dari negara lain," kata Sofjan yang tidak menyebutkan negara mana yang bersedia menggantikan Australia.
Kendati demikian, Sofjan tetap menyarankan agar pemerintah Indonesia mengambil langkah dengan menertibkan dan memperbaiki cara pemotongan ternak yang dinilai kejam dan kasar yang diterapkan pada sejumlah rumah jagal hewan. "Tertibkan cara pemotongan ternak mereka," ujarnya.
Sebab, dia menambahkan, bila pemerintah Indonesia tidak memberikan tindakan tegas atau tak segera menindaklanjuti keputusan penghentian sementara impor hewan ternak dari Australia dikhawatirkan ekspor ke Indonesia akan terganggu. "Sepertinya, Australia juga tidak akan mencabut kebijakannya melarang impor ternaknya ke Indonesia," kata Sofjan.