RI Tak Perlu Larang Impor Pangan Eropa

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 28 Agustus 2011

RI Tak Perlu Larang Impor Pangan Eropa

Petani di Prancis mengumpulkan mentimun yang tidak laku dijual (AP Photo/Jacques Brinon)

VIVAnews - Sejumlah negara Eropa tengah dilanda bakteri Escherichia Coli (E Coli) yang telah menjangkiti ribuan orang. Bahkan, membuat puluhan orang meninggal dunia. Namun, bakteri tersebut disinyalir belum masuk ke Indonesia.

"Untuk itu, tidak perlu ada larangan impor makanan dari Eropa," tutur Thomas Darmawan, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia atau GAPMMI saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 8 Juni 2011.

Menurut Thomas, bila pemerintah Indonesia melarang impor makanan maupun buah-buahan dan sayur mayur dari Eropa ditakutkan akan merugikan Indonesia sendiri. Sebab, hingga saat ini belum ditemukan adanya bakteri E.Coli. "Waspada boleh, tapi jangan langsung dikeluarkan aturan pelarangan," ujarnya.

Sebab, dia menambahkan, bila pemerintah sudah mengeluarkan aturan pelarangan impor dan tidak terbukti bahwa produk impor terjangkit bakteri E.Coli nantinya akan memberatkan usaha atau bisnis makanan di Indonesia ke depannya. "Biasanya, kalau sudah dijadikan aturan akan sulit untuk mencabutnya lagi," kata Thomas.

Apalagi, menurut Thomas, makanan Indonesia hingga saat ini masih aman dari bakteri E.Coli karena impor makanan dari Eropa terbuat dari buah-buahan maupun sayur mayur yang merupakan produk olahan. "Yang kita impor itu, lebih banyak makanan olahan seperti manisan dan kismis," ujarnya.

Bahkan, dia mengakui, kendati impor produk buah segar dari Perancis, terbilang sedikit jumlahnya. "Kita hanya impor buah apel dan itu pun tetap aman," tutur Thomas.

Selain itu, Thomas menuturkan, untuk impor produk buah dan sayur mayur segar lainnya didatangkan dari negara di kawasan Asia seperti Australia, Selandia Baru, Thailand, Taiwan, dan China. "Jadi, produk makanan kita masih aman dari bakteri E.Coli," ujarnya.

Kerja di rumah

Popular Posts