RI Ajak ASEAN Hadang Illegal Fishing
VIVAnews - Pemerintah akan mengundang negara-negara ASEAN mengatasi ilegal fishing atau pencurian ikan oleh kapal asing di wilayah kelautan Indonesia.
"Kita akan bikin pertemuan kerjasama ekonomi akhir tahun ini di Jakarta yang akan dibuka oleh presiden," kata Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan di UGM Yogyakarta, Senin 20 Juni 2011.
Fadel menuturkan, dia telah melakukan pertemuan dengan negara-negara ASEAN plus Jepang pekan lalu di Bangkok dalam rangka mengatur kasus pencurian ikan oleh kapal asing, khususnya di Indonesia. "Yang terbesar pencurian ikan di wilayah laut kita adalah dari Thailand, Vietnam, dan China," ujarnya.
Dalam pertemuan yang akan berlangsung akhir tahun ini di Jakarta tersebut, kata Fadel, pemerintah akan mengajak negara-negara pencuri ikan itu untuk kerjasama. "Misalnya kerjasama dengan Thailand. Oke, saya akan bicara dengan Perdana Menterinya. Kalau mereka mau diajak kerja sama, kami kasih lahan di Tual Maluku," ujarnya.
"Mereka boleh bekerja di sana, tapi ikannya diolah di sana, jangan diambil kemudian dibawa lari, tidak mau saya," tutur Fadel.
Selanjutnya, kata Fadel, ia akan pergi ke Prancis untuk membeli alat monitoring yang dananya bantuan dari mereka (negara-negara terkait) untuk memonitor seluruh perairan laut Indonesia.
Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta, umi