Penyebab Konsumsi BBM Subsidi Bengkak

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Selasa, 30 Agustus 2011

Penyebab Konsumsi BBM Subsidi Bengkak

VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menyatakan, realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 31 Mei 2011 telah mencapai 15,46 juta kiloliter (KL). Angka itu telah mencapai 40 persen dari target Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar 38,59 juta KL.

"Kami perkirakan konsumsi BBM hingga akhir tahun akan melampaui target menjadi 41,42 juta KL," kata Darwin saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, di kantor DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Herawati Legowo menyatakan, lebarnya disparitas harga BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi membuat konsumsi BBM nasional membengkak.

Dalam APBN 2011, konsumsi BBM bersubsidi dianggarkan 38,59 juta KL, yang terdiri dari Premium 23,19 juta KL (63,54 ribu KL per hari), minyak tanah 2,32 juta KL (6,34 ribu KL per hari), dan solar 13,08 juta KL (35,85 ribu KL per hari).

"Selain disparitas harga, tingginya konsumsi BBB juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kendaraan," kata Evita.

Menurut Evita, realisasi konsumsi Premium per 31 Mei 2011 sebesar 66,16 ribu KL per hari atau 4,1 persen di atas kuota APBN, solar 37,79 KL per hari (5,4 persen di atas kuota), dan minyak tanah 5,16 KL per hari (18,6 persen di bawah kuota).

Kerja di rumah

Popular Posts