Pemerintah Tawarkan Blok Migas dan Metana
VIVAnews - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan delapan blok gas metana batu bara (coal bed metane/CBM) serta satu blok minyak dan gas kepada para investor.
Dirjen Migas Evita H Legowo menuturkan, delapan blok CBM dan satu blok migas tersebut berada di sejumlah wilayah di Kalimantan. Untuk ketentuan dan syarat, first tranche petroleum/FTP atau penyisihan hasil lifting sebesar 10 persen (non share), split bagi hasil 55 persen untuk pemerintah dan 45 persen kontraktor serta cost recovery 100 persen.
"Kontrak menggunakan model PSC (production sharing contract), minimal bonus tanda tangan setiap blok US$1 juta. Kecuali, Tanah Laut minimal US$1,5 juta," ujar Evita di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 1 Agustus 2011.
Blok CBM yang ditawarkan pemerintah antara lain CMB Bangkanai I seluas 1.082 kilometer (km) persegi, Bangkanai II (1.022 km persegi), Bangkanai III 962 (km persegi), Bangkanai IB (1.430 km persegi), Kuala Kapuas I (1.500 km persegi), Kuala Kapuas II (1.500 km persegi), Tanah Laut (1.046 km persegi), dan West Sanga-Sanga I seluas 1.634 km persegi.
Sementara itu, untuk blok migas, pemerintah menawarkan blok Kuala Pambuang di Kalimantan Tengah. Blok migas seluas 7.946 km persegi ini menggunakan kontrak PSC dengan FTP sebesar 20 persen (shareable) dan minimum bonus tanda tangan sebesar US$1 juta.
"Pembagian minyak antara pemerintah dan kontraktor sebesar 60:40, serta gas juga 60:40," katanya.
Menurut Evita, bagi badan usaha yang berminat, dapat membeli bid dokumen seharga US$5 ribu mulai 12 September-26 Oktober 2011 dan memasukkan dokumen partisipasi pada 27 Oktober 2011. (art)