Pasar Modal Bergejolak, Ekonomi Tetap Aman
VIVAnews - Pemerintah menyatakan gejolak yang terjadi di pasar modal global disinyalir tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terbukti, perekonomian China dan Singapura yang mengalami perlambatan pada kuartal II-2011, tidak berimbas ke Indonesia. RI justru mengalami pertumbuhan ekonomi.
"Indonesia tetap mengalami pertumbuhan stabil dengan capaian di kuartal II sebesar 6,5 persen," ujar Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2011.
Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil, menurut dia, antara lain konsumsi masyarakat tetap terjaga, inflasi cukup baik, serta ekspor yang terus meningkat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang didukung konsumsi dan belanja pemerintah yang lebih baik dibanding kuartal I, kita optimis pertumbuhan selama 2011 minimum 6,5 tercapai," tuturnya.
Kendati demikian, Hatta mengakui masih ada berbagai kendala dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu hambatan yang menjadi perhatian pemerintah berasal dari belanja pemerintah yang belum maksimal.
Lambannya penyerapan anggaran belanja tersebut disebabkan tiga faktor yakni perencanaan proyek terkait belanja modal dan infrastruktur. "Harus didesain baik. Sebab sistem yang bekerja di Kemenkeu akan meminta kelengkapan kalau pendukungnya kurang baik," kata dia.
Kedua, proses pelelangan yang tidak tersusun dengan baik. Serta yang terakhir ialah proses penyelesaian atau pembayaran. "Ini sebetulnya sudah diatur di Perpres 54. Tapi, menurut saya, kita harus selalu mengevaluasi Perpres ini. Kalau nyatanya banyak hambatan, kenapa tidak diubah," ujar Hatta. (art)