Menteri ESDM: Sumatera Lumbung Energi
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, menegaskan, Pulau Sumatera memiliki posisi strategis sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi.
Sumatera juga merupakan lumbung energi nasional dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, yang mengarahkan Indonesia menjadi salah satu dari 10 besar kekuatan ekonomi dunia.
Darwin mencontohkan, produksi mineral logam yang terkenal dari Sumatera adalah timah di Bangka Belitung. Logam lain yang dihasilkan di Sumatera yakni seng, timah hitam, dan emas. Saat ini, ekspor timah dari Bangka Belitung masih yang terbesar di dunia.
"Tantangan ke depan adalah meningkatkan nilai tambah dari logam timah menjadi beragam produk turunan, antara lain tin chemicals dan pengolahan mineral berharga lainnya," ujar Darwin seperti dikutip dari laman ESDM, Selasa 2 Agustus 2011.
Menteri kelahiran Riau ini menambahkan, sebagai lumbung energi nasional, Sumatera memiliki cadangan minyak bumi sebanyak 4,8 miliar barel atau 61,5 persen dari total cadangan nasional sebesar 7,8 miliar barel, dengan tingkat produksi sekitar 574 ribu barel per hari.
Produksi minyak di wilayah Sumatera saat ini mendominasi 60 persen produksi minyak nasional. Sementara itu, 60 persen produksi minyak di Sumatera berasal dari wilayah Riau yang dikelola Chevron yaitu sekitar 370 ribu barel per hari.
Untuk gas bumi, lanjut Darwin, cadangan gas bumi di Sumatera sebesar 79,10 triliun kaki kubik (trilion cubicfeet/TCF) atau sekitar 50 persen dari total cadangan nasional yang mencapai 157 TCF, dengan tingkat produksi sekitar 3.194 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sumatera juga memiliki sumber daya batu bara yang cukup besar, yakni mencapai 52,5 miliar ton dengan cadangan sebesar 11,5 miliar ton, serta produksi batu bara sekitar 16 juta ton.
"Tingkat produksi tersebut sangat kecil dibandingkan cadangan yang dimiliki," katanya.
Kementerian ESDM mencatat, sumber daya panas bumi di Sumatera sebesar 7.051 Megawatt electric (MWe) dan merupakan bagian terbesar dari total sumber daya panas bumi secara nasional sebesar 28.000 MWe.
Sementara itu, cadangan panas bumi di Sumatera sebesar 6.645 MWe yang meliputi hampir 50 persen dari total cadangan nasional yang mencapai 15.882 MWe.
Untuk subsektor ketenagalistrikan, rata-rata rasio elektrifikasi di Sumatera adalah 68,7 persen, di atas rata-rata rasio elektrifikasi nasional yaitu 67,2 persen. Namun, masih terdapat 37 kabupaten dari 151 kabupaten/kota di seluruh Sumatera, yang memiliki rasio elektrifikasi di bawah 50 persen.
"Kebutuhan listrik di Sumatera dipasok dari sistem interkoneksi Sumatera bagian selatan dan Sumatera bagian utara serta dipasok dari sistem terisolasi. Total kapasitas pembangkit di Sumatera sebesar 5.712 MW, yang sebagian besar adalah pembangkit listrik berbahan bakar minyak," kata Darwin. (art)