Hatta: Pelemahan IHSG Fenomena Global
VIVAnews - Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk mengantisipasi anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat pengaruh bursa global dan regional.
Sejak awal transaksi hari ini, IHSG di Bursa Efek Indonesia bercokol di zona merah. Bahkan, hingga perdagangan pukul 14.20 WIB, indeks bursa sudah terpangkas 246 poin (5,99 persen) ke level 3.875.
Menurut Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, pelemahan IHSG tidak terjadi pada skala domestik, namun hal itu merupakan fenomema global, karena imbas penurunan yang cukup signifikan di sejumlah bursa Asia dan Wall Street.
"Oleh karena itu kita harus selalu waspada," ujar Hatta saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat 5 Agustus 2011.
Hatta menjelaskan, Kementerian Perekonomian dalam hal ini pemerintah bersama Bank Indonesia, telah memiliki langkah antisipatif bila terjadi krisis akibat dari berlanjutnya pelemahan IHSG.
"Kami sudah memiliki semua instrumen. Pemerintah dan BI sudah mempunyai instrumen, mulai dari yang namanya crisis management protocol sampai pada langkah antisipatif lainnya," tuturnya.
Untuk itu, Hatta berharap semua pihak tidak terlalu khawatir atas pelemahan IHSG hari ini.
Pada penutupan transaksi sesi pertama hari ini, IHSG terhempas 212,08 poin atau 5,15 persen ke level 3.910. Total transaksi yang dibukukan mencapai Rp4,82 triliun dan volume tercatat 10,59 juta lot, dengan frekuensi 109.282 kali.
Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian senilai Rp644,54 miliar, namun juga melepas saham sebesar Rp1,45 triliun, sehingga terjadi net selling sekitar Rp800 miliar. Sentimen negatif berita global maupun regional disinyalir merupakan pemicu terhempasnya indeks di bursa domestik. (art)