Hatta: Kuota BBM Bersubsidi Meningkat
VIVAnews - Kenaikan harga minyak mentah Indonesia yang terus meningkat membuat pemerintah sulit untuk tidak merevisi asumsi harga minyak dan kuata bahan bakar bersubsidi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011. Dalam APBN 2011, asumsi harga ICP US$80 per barel, sedangkan kuota BBM bersubsidi 38,6 juta kiloliter.
Pemerintah mengakui bahwa harga ICP yang fluktuatif tidak terhindarkan lagi, sehingga memaksa pemerintah merevisi asumsi APBN 2011. "Sisi harga minyak dunia di luar asumsi kita, asumsi kita akan US$80 per barel kenyataannya lebih dari US$100 per barel," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Kuota BBM juga diprediksi akan mengalami peningkatan hal ini disebabkan konsumsi BBM pada semester pertama telah melebihi, bahkan meningkat tujuh persen dibanding tahun lalu. Ditambah lagi dari sisi listrik, dengan adanya peningkatan elektrifikasi juga menambah beban pembangkit BBM. "Yang jelas akan bertambah dan merupakan bagian dari APBN-P nanti," kata Hatta.
Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo membenarkan adanya penambahan anggaran pada APBNP 2011. Namun Menkeu masih belum dapat memastikan berapa tambahan anggaran subsidi dalam APBNP 2011.
Dia hanya mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan revisi APBN. Hal ini dilakukan dengan melihat kenyataan bahwa perkembangan saat ini ada sejumlah risiko fiskal yang perlu disikapi, serta ada anggaran biaya tambahan. (umi)