Harga Elpiji Batal Naik
VIVAnews - Pertamina membatalkan Keputusan menaikkan harga elpiji sebesar 10 persen dari harga saat ini. Alasan utamanya adalah laba Pertamina yang besar, semester I-2011 sebesar Rp14,7 triliun, sehingga tak perlu menaikkan harga. Selain itu, juga agar tidak menambah inflasi.
"Alhamdulillah kami tidak akan menaikkan harga elipiji pada tahun ini, itu sudah pasti," kata Vice President Corporate Communication Pertamina (Persero), Mochamad Harun di Jakarta, Jumat 12 Agustus 2011.
Harun menuturkan keputusan ini tetap akan dilaporkan kepada pemegang saham tentang kerugian Pertamina akibat menjual elpiji di bawah harga keekonomian. "Kami mengikuti Undang-undang BUMN, yang dibuat menciptakan keuntungan. Karena itu, ketika ada bisnis yang rugi, kami laporkan ke pemegang saham," katanya.
Harun menjelaskan Kerugian Pertamina dalam jual beli elpiji mencapai Rp3,6 triliun. Kerugian ini bisa terus mencapai Rp4 triliun karena saat ini permintaan elpiji sudah mulai tumbuh. Pertumbuhan permintaan elpiji mulai terasa saat memasuki Lebaran, di mana permintaan elpiji diprediksi akan naik enam persen.
"Sebagai konsekuensi tidak menaikkan harga tentu kerugian akan bertambah," katanya.
Sebelumnya, pada awal Juli lalu, direksi PT Pertamina bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memutuskan menaikkan harga elpiji 50 kilogram sebesar 10 persen dari harga saat ini. Kenaikan ini tidak lain karena sepanjang kuartal pertama Pertamina mengalami kerugian hingga Rp1 triliun, khusus di bisnis elpiji nonsubsidi.